TWOH's Engineering

TWOH's Engineering
belajar tutorial android dan java

Wednesday, December 15, 2010

Bagaimana Caranya Membuat Sesuatu atau Seseorang, Hilang Dari Pikiranmu

Well, sudah lama saya tidak menulis notes motivasi. Kesibukan kuliah dan bermain membuat saya sejenak melupakan soal motivasi, melupakan tentang orang-orang di luar sana yang ter-demotivated karena berbagai hal. Bertahanlah, kamu masih punya masa depan yang membentang luas, dan suatu saat, akan ada saatnya dimana kamu akan menertawakan dirimu di masa lalu, sembari berkata: "Aku waktu itu lucu sekali."

Oke, saya barusan chatting dengan seorang teman wanita dan dia minta beberapa nasihat tentang bagaimana melupakan mantan pacarnya setelah mereka putus. Kadang, ada saat dimana saya juga ingin melupakan suatu hal(atau seseorang) di masa lalu, jadi saya punya beberapa saran, yang terbaik adalah seperti ini.





The Problem

Saya benci kata 'problem', itu mengisyaratkan kalau ada sesuatu yang negatif yang harus kita hadapi dan itu mempunyai potensi untuk membuat kita 'jatuh'. Saya lebih memilih gaya berpikir Echkart, 'antara menghadapi masalah, atau melupakan masalah itu'. Bagaimanapun juga, menggunakan kata 'problem' mungkin cara terbaik untuk langsung ke inti masalah.

Masalahnya adalah kita ikut jatuh dikarenakan masalah kita, karena kisah-kisah kita sendiri, dan kita berpikir soal itu terus-menerus tanpa henti. Masalah bisa menjadi sangat menjengkelkan sampai kita akan melakukan apapun untuk mengatasinya dan membuatnya menghilang dari pikiran kita, masalah bisa menjadi sangat menjengkelkan sampai kita secara harfiah akan melakukan apapun untuk melupakannya. Jika kemudian hal itu sampai pada ingin melupakan sesuatu dari pikiran kita, maka itu juga bisa dibilang masalah.

Memikirkannya secara terus-menerus akan membawa kita semakin stress, tapi cobalah melihat hal tersebut dari sudut pandang yang berbeda:

Masalah memberikan kita kesempatan untuk lebih mengenal diri kita
Masalah memberikan kita ijin untuk tidak berubah
Masalah mengajari kita cara berpikir rasional kenapa hal-hal tidak berjalan dengan baik

Walaupun kita membenci masalah kita, kita juga mencintainya pada saat yang bersamaan. Maksud saya bukan lantas pada saat bangun tidur kita semua berpikir, "Wohoo, aku punya masalah hari ini", tentu saja tidak. Bagaimanapun, secara tidak sadar semua poin-poin di atas adalah benar, masalah kita adalah kisah kita, dan saya akan memberitahu Anda dengan jelas apa arti semua itu.

Kamu Adalah Bukan Kisah-mu

Kamu jelas-jelas bukanlah kisahmu. Kisahmu bisa apapun, dan semua kisah-kisah itu "milikmu". Ada beberapa contoh sederhana :

Bagaimana hubunganmu di masa lalu membuatmu takut menjalin hubungan yang baru
Bagaimana kejadian buruk di masa lalu telah merusak masa depanmu
Bagaimana kecerdasanmu yang tidak seberapa membuatmu susah mencari uang
Bagaimana situasi hidupmu membuatmu tidak bisa berubah

Semua orang mempunyai kisahnya masing-masing, dan hanya beberapa orang yang tahu cara untuk putus hubungan dengan kisah-kisahnya, mereka menyadari bahwa semua itu tidak membuat mereka menjadi dirinya sendiri. Mereka menyadari kalau kisah-kisahnya tidak mengendalikan masa depan mereka. Bagaimana kisah saya? Saya drop-out kuliah, saya bekerja di toko baju murahan selama dua tahun dan saya tidak mempunyai pendidikan yang tinggi. Apakah semua itu lantas menghentikan saya? Tidak, demi neraka!(Hell no!).

Melangkahlah, lakukan sesuatu yang berbeda. Saya bekerja keras untuk menjadi pemasar internet yang terbaik selama lebih dari tiga tahun dan sekarang saya ada di posisi yang sangat hebat, tidak begitu jauh dari 'bekerja secara full time untuk diri sendiri'. Tahukah kamu kalau banyak CEO top di Inggris yang bahkan tidak mengenyam bangku kuliah, saya serius.

Membuatnya Hilang dari Pikiranmu

Jadi sekarang sudah jelas, masalahnya adalah kita terhubung dengan kisah-kisah kita, lantas kita menentukan siapa kita berdasarkan kisah-kisah tersebut. Bagaimanapun juga, kita bukanlah masalah-masalah yang kita hadapi, karena realitanya masalah hanyalah sebuah ilusi. Sesuatu menjadi sebuah masalah hanya jika kita menganggapnya sebuah masalah. Bagaimana kedengarannya?

Sekarang permasalahan yang saya maksud di sini adalah merasa tidak dapat berhenti berpikir tentang sesuatu, tidak bisa membuat sesuatu itu keluar dari kepalamu. Pikirkan betapa gilanya, kita tidak bisa berhenti berpikir tentang sesuatu, pikiran kita telah dikuasai oleh nafsu kita...atau memang sudah terjadi?

Putus Hubungan dari Kisahmu

Jika kamu percaya kalau situasimu saat ini telah menunjukkan siapa dirimu, maka kamu tidak akan bisa lepas dari masalah. Simpel saja, itu semua karena kamu mengidentifikasikan dirimu berdasarkan kisah-kisahmu di masa lalu, kamu memandangnya sebagai referensi sumber dan karena itu juga mereka menjadi sumber dari rasa sakitmu. Saya tidak memiliki ijazah kuliah, tapi apakah kata-kata barusan membuat saya terlihat seperti orang yang tidak cerdas?

Semakin cepat kamu menyadari kalau kamu bukanlah kisah-kisahmu atau situasimu saat ini, kamu akan mulai melihat bahwa ada dunia yang seutuhnya di luar sana, berisi dengan peluang-peluang untuk merubah kenyataan, menunggu agar kamu segera bergerak dan menggenggam erat mereka dengan kedua tanganmu.

Beberapa dari kita menyukai kenangan yang ada di kisah-kisah kita, mereka membantu kita untuk mengenal siapa diri kita. Jika kamu membuang kisahnya orang lain, maka apa yang tersisa? Mungkin, rasa ikhlas menerima semua dengan apa-adanya.

Memutuskan Kapan Kamu Ingin Bebas

Mungkin kamu berpikir saya gila, tapi secara tidak sadar kita tidak ingin untuk putus hubungan dengan kisah-kisah kita, gimana lagi, mereka kan kisah milik kita. Jadi, kamu harus memutuskan apakah kamu ingin terbebas dari hal-hal yang terus-menerus mengganggu pikiranmu atau kamu mencoba untuk bertahan karena, seperti telah disebutkan, mereka membuat dirimu untuk tidak berubah.

Masalah kita dengan cara tertentu, bisa dengan nyata membuat hidup kita lebih mudah. Mereka membuat kita berhenti berusaha untuk melakukan sesuatu yang berbeda, karena kita percaya masalah-masalah tersebut membuat kita tidak bisa berubah dan yah, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Dengarkanlah kata hatimu, temukanlah kalau kamu sebenarnya sangat ingin untuk melangkah dan melupakan tentang sesuatu atau seseorang itu, karena jika tidak maka semua itu tidak akan terjadi.

Terimalah Dengan Lapang Dada

Jika kamu terus menerus berperang untuk melupakan sesuatu, maka kamu sedang berperang dengan dirimu sendiri, dan itu tidak menyenangkan. Menerima apa adanya bukan berarti kamu tidak mencoba atau berubah secara pribadi; tetapi itu hanya bermakna bahwa kamu tidak menolak situasi yang memang terjadi pada saat ini. Jika kamu memikirkan seseorang atau sesuatu, biarkanlah, jangan menolaknya.

Kemudian secara ajaib, atau tidak, pikiran dan tingkah lakumu akan berubah. Hal-hal yang dari dulu mengganggumu akan hilang. Kenapa? Karena kamu menerima kalau hal itu mengganggumu dan jangan biarkan hal itu membuatmu jatuh. Kamu menerima kalau saat ini kamu sedang "diganggu" dan terus melangkah. Cobalah berpikir, apa atau siapa yang sedang mengganggumu, karena kenyataanya itu adalah dirimu sendiri. Dan semakin cepat kamu menolak keadaanmu sekarang ini, maka, itulah saat dimana masalahmu akan datang kembali.

Masih tidak percaya kalau masalah hanyalah sebuah ilusi?

terjemahan bebas : twoh
originally posted by : glen - pluginID


Wednesday, August 18, 2010

SOLANIN (ソラニン) Indonesian Translation

Pikiran yang salah dari balik langit
Apakah hidup hanya dihabiskan dengan berkata "Good Bye?"
Kepingan kecil masa depan yang kulihat
Hanyalah lambaian tangan perpisahan


Kamar kecil yang pernah kutinggali
Sekarang ditempati oleh orang lain
Kata-kata kasarku padamu
Hari hari yang telah berlalu

Mungkin kalau dulu kuambil kesempatan itu, kalau aku bisa kembali ke hari itu
Tapi aku tidak akan menjadi orang yang sama

Bahkan bila kebahagiaan kecil
yang entah bagaimana bisa bertahan
Sebuah benih buruk pasti akan tumbuh
Jadi kurasa ini adalah perpisahan

Sekaleng kopi dingin dari musim dingin yang membeku
Syal berwarna pelangi
Aku cari angin di gang belakang
Semuanya toh kembali kepadaku

Bahkan bila kebahagiaan kecil
yang entah bagaimana bisa bertahan
Sebuah benih buruk pasti akan tumbuh
Jadi kurasa ini adalah perpisahan

Kurasa

Selamat tinggal, sudahlah
Kamu dapat bernaung di mana saja
Selamat tinggal, Aku juga akan melakukan sesuatu
Selamat tinggal, itulah yang 'kan kulakukan

Monday, July 5, 2010

Panduan untuk Shell Eco Marathon Kuala Lumpur

Just as the World Cup 2010 reaches its peak, so is the preparation for the Shell Eco-marathon Asia. Soon, the culmination of your hard work over the past few months and the sweat of overcoming the various challenges in building your vehicle will finally be put to test at Asia’s very first Shell Eco-marathon event. With the Vietnam team withdrawing at the eleventh hour, the challenge now lies with the remaining 82 teams from 10 countries. Which team will be crowned the first most efficient vehicle in Asia? How far of a distance will be recorded? We will see in just 3 days time…


________________________________________
7 July – Hari Pendaftaran


7 July is THE day. Kamu akan diperbolehkan untuk memasuki lintasan dan mendaftarakan anggota timmu. Untuk pergi ke lintasan, naiklah shuttle bus dari Concorde Inn atau Palm Garden Hotel. Bis pertama datang jam 8 pagi,bis berikutnya akan datang dalam selang waktu setengah jam untuk Concorde Inn dan setiap satu jam untuk Palm Garden. Setelah kamu sampai pada lintasan, pergilah ke Paddock Club 3 lantai satu.
________________________________________
Registration Process Tips
Untuk kemudahan dalam registrasi, ikuti tips berikut
• Bawa kartu pelajar (untuk orang M Alay)
• Bawa informasi penerbangan dan nomor kamar hotel yang diberikan teman tim mu.
• Jika kamu mempunyai lebih dari 8 anggota dalam satu tim yang membutuhkan akses ke pit, tolong bawalah bukti pembayaran, jika kamu belum membayar tolong bawalah uang tunai dalam satuan USD atau ringgit.
• beitahukan kepada petugas registrasi jika ada perubahan Maqnajer tau pengendara dalam tim. Penting bagimu untuk mendapatkan formulir Persetujuan untuk Mematuhi Peraturan yang baru.
• Tinggalkan nomor handphone mu dan nama timmu pada petugas registrasi. Kamu akan dihubungi jika registrasi timmu sudah selesai.


________________________________________
Other things you need to know/remember…



• A track tour will be conducted for all drivers on Wednesday, 7 July from 10:00am to 6:00pm.
• All drivers and team managers are required to attend the Mandatory Team Briefing at least once. Please refer to the schedule in the Participants Handbook.
• The track will only be open for Track Runs on Thursday, 8 July from 7:00am.
• The last shuttle from the Track to Concorde Inn and Palm Garden Hotel is at 10:00pm everyday. Please plan and manage your schedule accordingly.
• Should you require tid-bits in between meals, snacks can be purchased from Paddock Club 3 between 9:00am and 6:00pm.
• Shell Eco-marathon Flash Mob classed will take place on Wednesday, 7 July at 2:30pm and Friday, 9 July at 3:30pm at Paddock Club 2. All are invited to participate!
• Work safe. Keep your working place tidy to avoid untoward incidents.
• Please inform the race organisers should you fall ill with influenza symptoms.
• Your assigned Shell Ambassadors should always be your first point of contact for assistance and enquiries.
• The Paddock Clubs have free wifi facility if you wish to get connected. Or you can utilised the workstations available at the Lounge Area in Paddock Club 3.
• Please avoid Crocs and any open-to footwear especially when you are at the track and working at the pit.
• Dress code: smart casual, comfortable but nothing revealing please!


________________________________________
Shell Eco-marathon “People’s Choice” Award


The polls are open and voting has started for the “People’s Choice” Award for teams competing in this year’s Shell Eco-marathon Asia. This is your opportunity to market your team and get your supporters to go online and vote for your team. The team with the most votes by the afternoon of the second competition day will win the new Off Track Award that includes a trophy and USD$500. "People's Choice" Award

________________________________________
Tag Your Snaps!


We want to share your photos and videos of your team, car and Shell Eco-marathon Asia competition experience with the world! All you need to do is tag your photos and videos with SHELLECO when you share them online and they’ll automatically get added to our Flickr and YouTube feeds.

________________________________________
Need an App for That?


You can also share your photos and videos directly from your mobile device by going to http://ecomarathon.shell.com/mobile/ from your mobile device. Your device type will automatically be detected and appropriate instructions and downloads will be displayed on the screen. Remember to tag all your Shell Eco-marathon photos and videos with SHELLECO.

Thursday, March 11, 2010

Kisah Seorang Mahasiswa dan Penjual Makanan

Dalam beberapa hari terakhir ini, saya menemukan beberapa orang yang baik. Mereka benar-benar baik hati.




Sore itu, saya dalam perjalanan menuju kampus ketika tiba-tiba perut terasa lapar. Langsung saja saya mampir ke sebuah warung makan di dekat situ. Ketika sampai di dalam, ibu pemilik warung berkata,“Lauknya tinggal ini aja dek, gimana gak apa apa?” Memang di warung itu terlihat hanya ada sedikit lauk pauk, sebenarnya saya bisa memilih warung yang lain, tapi entah kenapa saya memilih untuk makan di sana.

Ketika saya sedang makan, tiba tiba seorang mahasiswa datang ke warung itu. Kelihatannya usianya hampir sebaya dengan saya. Ibu pemilik warung juga berkata hal yang sama padanya, namun sama seperti saya, dia memilih untuk makan di sini.

Sembari makan, saya mendengarkan percakapan antara, mahasiswa itu dengan ibu pemilik warung. Mahasiswa itu memesan makanan untuk dibawa pulang dan bertanya,“Kalau ini jadi berapa harganya bu?” Si penjual pun berkata kalau harganya 3500.

Mahasiswa itu lantas membatalkan pesanan dan memilih lauk yang lain. Ibu penjual yang ramah kemudian bertanya, “kenapa nggak jadi dek?” Dan mahasiswa itu menjawab, kalau, uangnya hanya 3000 rupiah, atau kurang Rp 500.

Mendengar hal itu, sang penjual pun segera berkata, “Ya udah dek, ninggal lima ratus nggak apa-apa, ini juga sudah mau tutup.”

Namun mahasiswa itu dengan santun menolak tawaran ibu tersebut, dengan alasan takut lupa. Sang penjual yang baik lalu berkata,“Tidak apa-apa atuh dek. Lagian si adek juga kan sering makan di sini.” Mahasiswa itu masih tetap tidak mau berhutang di situ, hingga ibu tersebut merasa tidak enak dan berkata,“Udah dek nggak apa apa. Bener. Adek kayak sama siapa aja, nanti kalau lupa ya ibu yang ingetin.”

Biarpun begitu, si mahasiswa tetap menolak tawaran ibu itu dengan halus, dan memilih menu lain yang harganya 2500 rupiah.

Setelah dibungkus, mahasiswa itu lalu membayar dengan uang 3000 yang dia miliki. Saat hendak mencari uang kembalian, si ibu penjual ternyata tidak mempunyai uang 500 rupiah.

Dan apa yang terjadi? Mahasiswa itu langsung berkta,"Ya udah nggak apa-apa bu. 500 nya ninggal disini saja."

Tentu saja sang penjual merasa terharu dengan kebaikannya. Dan mahasiswa itu pun diberi lauk tambahan yang harganya melebihi uang kembalian 500 rupiah.

Selama ini mungkin kita terus-terusan menerima kebaikan dari orang lain. Alangkah baiknya kalau kita berpikir, "Apa kebaikan yang sudah kita perbuat untuk orang lain?"

Seperti halnya dengan rahmat takterhingga yang diberikan Allah SWT kepada kita. Apapun keadaan kita, kita harus mensyukurinya. Karena di balik itu semua tentunya ada hikmah yang telah Allah SWT rencanakan untuk kita.



Twoh




Friday, March 5, 2010

Tanggapan Untuk Kasus Twitter Mario Teguh

Beberapa minggu yang lalu santer terdengar berita tentang akun twitter Mario Teguh yang dinon-aktifkan karena memuat tweet motivasi yang menyinggung tentang profil pasangan seseorang.




Beliau berkata bahwa wanita yang suka dugem, clubbing, begadang sampai pagi, merokok dan minum-minuman keras tidak mungkin direncanakan untuk menjadi ISTRI.

Sebenarnya, perkataan Mario Teguh itu ada benarnya, tetapi juga ada salahnya.



Dari sisi benarnya, Mario Teguh mengajarkan kepada kita untuk pandai-pandai memilih calon istri, dimana tentu saja yang dipilih adalah wanita yang baik moral dan akhlaknya. Kita semua tahu kan apa yang para wanita kenakan dan lakukan saat Dugem atau Clubbing?

Dari sisi salahnya, dengan perkataan; 'tidak mungkin direncanakan untuk menjadi ISTRI' Mario Teguh seakan men-judge wanita yang seperti itu tidak mungkin menjadi Istri seorang pria yang, katakanlah baik. Hey, bukankah human changes? Manusia itu berubah, dan bisa saja setelah menjadi seorang istri, mereka berubah sifatnya ke arah yang lebih baik. Lagipula jodoh itu ada di tangan Tuhan.

Dari fenomena ini, kita bisa simpulkan sepertinya bangsa Indonesia tidak loyal terhadap suatu publik figur. Mereka memandang seseorang berdasarkan apa yang mereka katakan. Ketika Mario Teguh berbicara tentang motivasi-motivasi yang baik, mereka langsung menyukainya, mengikuti acara Golden Ways setiap minggu, mem-follow twitter beliau, dan berlangganan News Letter email motivasi. Tapi apa yang terjadi ketika Mario Teguh berujar seperti yang barusan? Bangsa ini, entah benar-benar clubber atau bukan, dengan entengnya mengatakan, Cupu, Lebay, Wagu, ABG labil, seakan-akan mereka mengatai seorang anak kecil yang tidak sadar dengan apa yang dia katakan. Bukankah benar kalau kita bisa menilai seseorang dari apa yang mereka katakan? Lalu apa kita sendiri juga tidak pernah berkata,

"Hey, cowok itu nggak pantas deh jadi pacarmu. Dia kan miskin.."

"Jangan deh berteman dengan dia. Dia jelek sikapnya, suka dugem, begadang, minum-minuman keras..."

Well, Mario Teguh adalah seorang motivator yang telah berpengalaman selama kurang lebih 20 tahun. Tentunya itu juga tidak menjadi alasan untuk tidak pernah berbuat salah.

Tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat salah dan khilaf. Jadi jika ada seseorang yang berkata salah, baik disengaja maupun tidak kita seharusnya bisa memandang dan menilai kesalahan itu dari berbagai sisi, sehingga tidak menimbulkan kejadian yang dirasa tidak perlu, seperti Mario Teguh yang kemudian menutup akun Twitter-nya.

Twitter MT ditutup mungkin karena beliau malas untuk menghadapi masalah yang serupa di kemudian hari. Masalah yang juga menimpa banyak kalangan selebritas, seperti kasus Ahmad Dhani, Roy Suryo, dan lainnya. Ketika para publik figur seperti mereka dikomentari oleh para blogger atau social networker dengan kata-kata yang kurang sopan, mereka kebanyakan tambah ngotot dan membalas komentarnya dengan kata-kata yang tidak lebih sopan. Di YouTube masih ada video yang merekam saat Ahmad Dhani berkomentar kalo orang yang buat blog itu adalah orang bodoh. Yeah tentunya sebelum dia tahu ada blog yang menghasilkan US$700 per bulan.

Dari sisi para pendugem, mungkin komentar Mario Teguh terasa menyakitkan bagi mereka. Dugem itu hanya bagian dari sebuah lifestyle, dimana pada sebuah kota yang mungkin semua penduduknya kaya sehingga tidak ada orang miskin yang pantas diberi sedekah atau orang-orang miskin tersebut tidak nampak lagi di mata orang-orang kaya itu. Sehingga alih-alih memberi sedekah, mereka memanfaatkannya untuk membeli baju yang ukurannya tidak lebih besar dari sebuah lap pel, ya lap pel, mungkin juga sarung bantal, tapi dengan harga yang jauh lebih mahal dari baju yang sepantasnya. Siapa sih yang rela ke sudut-sudut kota, menyapa para kaum marginal dan memberi mereka sedekah?

Daripada berkomentar tentang tweet motivasi MT, lebih baik mereka yang suka dugem berkaca dan melihat dirinya sendiri, bukan bagian yang tampak, tapi yang bagian tidak tampak. Istilahnya moral. Apakah kalian benar-benar mendapatkan kebahagiaan sejati dengan melakukan perbuatan seperti itu? Apakah nantinya kalian akan menitipkan anak batita kepada babysitter karena mungkin ASI kalian telah mengandung alkohol? Yeah, dugem sekali-kali mungkin tidak apa-apa. Semua itu memang tergantung orangnya, saya percaya ada orang yang ke tempat dugem dan merasa ini bukan dunianya. Atau mereka yang dugem dengan menutup mata, mata hati, karena sesungguhnya mereka seperti itu karena lingkungan dan teman-teman mereka, mereka hanya tidak tahu tempat baik nan menyenangkan selain pub, bar, atau cafe.

Pada dasarnya kita kembali lagi ke fitrah asal bahwa semua manusia dilahirkan dengan keadaan yang sama-sama telanjang, tidak ada yang tahu mana yang akan menjadi psk, mana yang menjadi pemuka agama. Perjalanan kehidupan, keimanan dan kekuatan hati yang akan menuntun kita ke tujuan akhir.

Akhir kata, memang benar tidak semua clubbers itu buruk, tapi tentunya untuk meraih mimpi dan kehidupan yang lebih baik, kesenangan semacam itu harus ditingggalkan. Dan, setia itu susah, janganlah mengidolakan seseorang berlebihan, bagi kita mungkin komentar Mario Teguh biasa saja, tapi ketika para penikmat dunia malam yang biasa menonton Golden Ways sebelum clubbing, tentu akan menjadi sakit hati mendengar komentar seperti itu. Ambil saja yang baik, dan cuekin saja yang buruk. Kalau lama-kelamaan yang buruk bertambah, kita sendiri bisa menentukan apakah dia benar-benar idola kita?

Well, semua yang berlebihan itu tidak baik, bahkan obat pun bisa menjadi racun jika overdosis dan racun bisa menjadi obat dengan takaran yang tepat.




Twoh





Thursday, March 4, 2010

Sekolah Dasar Selayang Pandang

Kapan terakhir kali aku mengunjungi SD-ku? Yah, sampai saat ini sepertinya aku tidak pernah ke sana lagi.

Tahun 1996



Aku bersekolah di dua sekolah dasar di kota berbeda, dan itu memberikan banyak pengalaman bagiku, suka dan sedih. SD-ku yang pertama terletak di kota Tegal, kalau tidak salah nama sekolahnya adalah Tegal Sari 1. Pertama kali memasuki bangku sekolah aku diantar ayahku dengan sepeda motor. Layaknya anak kecil begitu melihat penjual mainan yang berjualan di depan sekolah, aku langsung meminta ayahku untuk membeli satu, dan aku akhirnya dibelikan sebuah robot mainan kecil yang bisa berubah menjadi pesawat. Saat itu rasanya senang sekali. Haha

Waktu SD, segalanya masih terasa murah, saat itu uang saku-ku hanya tiga ratus rupiah. Dan itu bisa dipakai untuk membeli tiga buah makanan yang berbeda, atau satu buah makanan seharga 200 rupiah dan es sirup seharga seratus rupiah di kantin belakang sekolah. Rasanya sudah kenyang. Kemudian, karena ayahku sibuk bekerja beliau tidak bisa lagi mengantarku ke sekolah, jadi aku berangkat dan pulang sekolah menggunakan becak langganan. Karena itu, uang saku ditambah menjadi 500 rupiah, waktu itu rasanya senang sekali memegang uang kertas berwarna hijau yang bergambar orang utan. Sekarang uang lima ratusan sudah berbentuk koin, mengingat laju inflasi di Indonesia memang tinggi.

Teman-temanku di sekolah dasar yang pertama, kebanyakan aku sudah lupa namanya. Aku ingat pernah ke rumah seorang temanku, nemanya kalau tidak salah Rudi. Di sana aku cuma bermain Nintendo, dan yang aku ingat waktu itu aku melihat ibunya lagi merokok. Hahaha

Siapa ya teman SD-ku? Saat kembali ke Tegal setelah pindah ke Semarang, aku dipanggil oleh seorang anak kecil di jalan. Mulanya aku tidak kenal, tetapi ternyata itu adalah temanku yang namanya Rendi. Sekarang aku sudah lupa wajahnya.

Waktu kecil aku mempunyai teman bermain, namanya Dewi. Dia perempuan yang energik dan ceria. Usianya lebih tua sekitar dua tahun dariku. Rumahnya terletak persis di samping rumahku, karena itu kami sering sekali bermain bersama. Saat kecil aku adalah laki-laki yang pemalu dan pendiam, dia lah yang berperan sebagai kakak, dan selalu melindungiku ketika aku dijahili oleh teman-temanku yang lain.

Ketika pertama kali belajar bersepeda, aku menggunakan metode tiga roda. Semakin mahir, roda yang ada di samping kanan dan kiri kemudian dilepas satu persatu. Kurang lebih aku belajar selama seminggu, jatuh bangun dan akhirnya aku bisa. Setelah bisa aku langsung mengajak Dewi untuk bersepeda bersama-sama. Namun saat itu dia keluar dengan sepeda ayahnya, semacam sepeda laki-laki model dahulu yang sudah menggunakan gear untuk berpindah gigi. Saat itu aku yang menggunakan sepeda anak-anak kagum melihat Dewi menaiki sepeda itu dengan mahirnya. Kemudian ia pun menyuruhku untuk menaiki sepeda tersebut, mulanya aku takut, apalagi dengan sadelnya yang begitu tinggi. Tapi, seorang lelaki sejak kecil sudah memiliki harga diri di depan wanita, jadi aku tetap menaikinya walaupun dengan berkeringat dingin. Dan.. aku bisa mengendarainya! Aku pun melaju beberapa meter di depannya, dan ketika ingin berbelok, aku jatuh. Hahaha, kami pun tertawa bersama.

Dewi satu SD denganku, ketika aku masih kelas satu, dia sudah kelas tiga. Sesekali aku lewat kelasnya dan mengobrol hanya kalau kebetulan bertemu di depan kelas. Dia selalu iri melihat nilai-nilai raportku yang jauh di atas nilainya saat dia masih kelas satu, dua dan tiga. Kalau sudah begitu, dia lalu bercerita tentang mata pelajaran kelas 4,5, dan 6 yang jauh lebih susah sambil menakut-nakutiku. Kami berpisah saat aku kelas tiga, ayahku yang sudah di Semarang mengalami kecelakaan saat memperbaiki atap. Jadi saat itu juga kami sekeluarga langsung menuju Semarang, perpisahan yang sangat mendadak. Tidak ada kata perpisahan yang kuucapkan untuk teman-teman SDku, dan untuk dirinya. Setelah ayahku membaik, aku kembali ke Tegal namun tidak lama. Saat bertemu dengannya lagi, dia berkata kalau dirinya kesepian karena tidak ada lagi teman bermain. Aku hanya diam dan langsung mengajaknya bermain seperti biasa, melihat monyet peliharaan tetangga, dan membaca buku. Yang terakhir dia mengirim surat padaku saat aku sedang sakit di Semarang. Isi suratnya.. Ehm aku lupa. Yang aku ingat dia bercerita tentang sepeda yang rusak, dan dia berharap aku cepat sembuh.

Kenangan masa kecil yang indah, tidak ada rasa pamrih, yang ada hanyalah perasaan polos dan kasih sayang yang tulus.

NEXT





Introvert Dalam Lingkungan Ekstrovert

Tadi malam, saya baru saja membaca sebuah blog milik seorang perempuan yang satu kampus dengan teman saya.

“Aku ngerasa batas privasiku udah dijamah banyak orang. Seolah semua punya kunci buat masuk seenaknya ke areaku. Aku butuh waktu buat sendiri. Ngerasain apa yang sebenarnya aku rasain tanpa campur tangan orang lain.”

Saat membaca kutipan blog di atas, saya jadi kepikiran,”Wah, orang ini pasti introvert.”

Adakah yang sependapat? ;)







Well, kita semua pasti sering mendengar kata-kata introvert dan ekstrovert. Banyak yang beranggapan kalau orang introvert itu cenderung pendiam, kuper, suka menyendiri, homeboy/homegirl, pemurung dan berbagai pandangan negatif lainnya.

Benarkah begitu? Tentu tidak, bahkan menurut pencetus teori ini pertama kali, Carl Jung -- seorang psikoanalisis terkenal murid dari Sigmund Freud-- berpendapat kalau introvert itu lebih baik daripada ekstrovert. Why? Let’s check it out!

Menurut Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil melakukan perjalanan ke dunia dalam (inner core), yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Akhirnya mereka menjadi seseorang yang memahami dirinya, berprinsip, tidak mudah terpengaruh orang lain, dan mengetahui apa yang manjadi tujuan hidupnya.

Sayangnya, terkadang mereka terlalu asyik dengan dunianya sendiri, dunia “aku”, “aku” dan “aku”. Sehingga terkadang mereka kurang peka dengan lingkungannya dan akhirnya lingkungannya pun tidak bisa menerima mereka yang introvert dengan baik. Mereka tahu apa yang mereka mau namun sulit untuk mengkomunikasikannya.

Kebalikan dari introvert, seorang ekstrovert adalah seorang yang fokus menyelami dunia di luar dirinya. Dunia orang ekstrovert adalah dunia “kita” | “aku, kamu, dia, mereka, dan siapa saja”. Mereka dengan luwes berinteraksi dengan banyak orang, mengobrol dan berbasa-basi. Membuat banyak orang terkagum-kagum dan menyukainya.

Tetapi biasanya semua itu dilakukan dengan mengorbankan dirinya sendiri. Mereka mau mengorbankan apa saja untuk mendapat tempat di mata masyarakat maupun lingkungan sosialnya. Karena itu orang ekstrovert cenderung suka untuk berganti-ganti persona.


Intinya, perbedaan antra introvert dan ekstrovert ada pada aliran energi psikis mereka. Ke dalam atau ke luar.


Seorang introvert mendapatkan energi mereka saat melakukan solitary activities, seperti membaca melukis, programming, berkebun, blogging, dsb. Para introvert merasa perlu mengeluarkan energi lebih banyak saat berinteraksi dengan banyak orang sehingga mereka cepat merasa “kelelahan”.

Kebalikannya, kaum ekstrovert justru merasa kelelahan jika sendirian atau melakukan aktivitas sendirian. Mereka mendapatkan energinya dengan berinteraksi dengan banyak orang, seperti ngobrol, hang-out dan sebagainya. Contohnya ketika seorang ekstrovert memutuskan untuk belajar, maka beberapa menit kemudian dia akan mengajak temannya keluar untuk sekadar ngopi atau beli roti bakar.

Orang introvert seringkali merasa tidak nyaman ketika berada di antara banyak orang. Mereka lebih suka untuk mengajak berkenalan salah satu orang di dalam kelompok itu. Para ekstrovert malah merasa tidak nyaman ketika kesepian. Mereka biasanya lantas menelepon atau meng-sms salah seorang temannya sekadar berbagi cerita atau mengatakan sesuatu yang tidak penting untuk menghilangkan kebosanannya.

Baik Introvert maupun ekstrovert, keduanya pandai bergaul dengan banyak orang. Yang membedakan adalah cara mereka berinteraksi. Introvert berinteraksi dengan memfokuskan perhatiannya kepada satu-persatu orang, dan biasanya mereka selektif dalam memilih teman. Sedangkan ekstrovert lebih senang untuk membagi sedikit-sedikit perhatiannya kepada semua orang.

Mudah bagi ekstrovert untuk menghangatkan suasana di dalam kelompok, karena pada dasarnya mereka pandai untuk menciptakan suasana riang dan menyenangkan banyak orang sekaligus.

Kebalikannya orang introvert jago untuk memahami perasaan seseorang saat one-by-one, mereka tahu jika ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada teman mereka hanya dengan mengamatinya saja.

Karena itu, orang introvert biasanya memiliki lingkup lingkaran sosial(social circle) yang kecil. Mereka memiliki sedikit teman, namun kesemuanya adalah “sahabat yang sangat dekat”. Berbeda dengan orang ekstrovert yang selalu dikelilingi banyak teman, namun hampir tidak ada dari mereka yang menjadi “sahabat dekat”-nya.

Seorang ekstrovert bisa saja menjadi pendiam jika tidak mendapatkan lingkungan yang mendukungnya dan tidak memberikan apa yang mereka butuhkan. Mereka pun juga bisa merenung dan berpikir mendalam tentang diri dan kehidupan pribadinya, menjadi pribadi yang kalem dan tenang. Namun untuk membangkitkan kembali “energi”-nya, mereka perlu berbagi dengan lingkungannya.

Introvert juga bisa menjadi orang yang senang bergaul, ceria, aktif bersosialisasi, namun setelah sekian waktu orang introvert perlu privacy dan ketenangan untuk menyeimbangkan diri dan me-recharge energinya kembali.

Pandangan negatif tentang introvert seperti pemurung, pemalu, sombong, biasanya dipersepsikan oleh sebagian besar orang yang umumnya ekstrovert. Karena menurut cara berpikir ekstrovert, mereka akan berperilaku seperti orang introvert bila kondisi mereka sedang down atau mendapat masalah baik masalah pribadi atau sosial. Padahal, orang introvert berperilaku sama, sama-sama diam, cuek, bukan dengan alasan sedang sedih atau marah, tetapi memang secara alami mereka seperti itu, dan mereka fine-fine aja.

Introvert tidak sama dengan pemalu, orang introvert jarang bersosialisasi karena itu pilihannya, sedangkan orang yang malu menghindari aktivitas sosial karena rasa cemas dan takut. Introvert juga bukan orang yang sombong yang menganggap orang lain tidak sekelas dengannya, ini cuma masalah kenyamanan.

Dan faktanya, di dalam diri manusia sudah ada dua kepribadian tersebut. Hanya pada umumnya salah satunya lebih dominan. Lebih ekstrovert, atau lebih introvert.

Jadi, manfaatkanlah kedua-duanya. Pelajari dan gunakan pada saat yang tepat. Saat kalian bersama banyak orang, jadilah seseorang yang hangat, ceria dan menarik layaknya ekstrovert. Sedangkan saat berbicara dari hati-ke-hati, jadilah orang introvert yang pengertian, tenang dan pendengar yang baik, sehingga membuat lawan bicara kita merasa nyaman dan kita pun bisa memahami perasaan mereka lebih dalam.

Bagaimana jika kepribadian tersebut berbanding sama dalam diri kita?(50:50)

Nah, yang mempunyai keseimbangan seperti itu disebut, Ambivert. Dan saya akan bahas itu lain kali. :)


twoh

pelaku pengamat


Kau Tahu, Mereka Mengatakan Kecepatannya 5 Centimeter Per Detik... Kecepatan Bunga Sakura yang Gugur

Melaksanakan kehidupan seseorang sendirian, kesedihan berkumpul disini dan disana dalam selimut yang dijemur untuk dikeringkan, sikat gigi di kamar mandi dan catatan catatan pesan di handphone.

"Aku masih suka kamu bahkan sekarang."





Jadi kutulis pada gadis yang kukencani sejak tiga tahun yang lalu di emailnya



"Tapi Meskipun kita bertukar ribuan pesan..."



"...hati kita mungkin tidak akan bergerak bahkan 1 centimeterpun mendekat bersama"


Pada tahun - tahun terakhir aku telah tertempa tanpa ada penyesalan, hanya untuk menyentuh apa yang tidak bisa kuraih. Email itu adalah petunjuk pasti kenyataan yang ada.

Tanpa kepastian akan sumbernya berasal

Pikiran liar ini bergelora dan aku terus bekerja

Ketika akhirnya aku mengerti, hatiku telah terlanjur mengeras dari sedikit demi sedikit kehilangan harapan masa muda



Dan pada suatu pagi

Ketika aku pada akhirnya sungguh sungguh menyadari...

Bahwa aku telah kehilangan segala sesuatu yang indah

Aku tau bahwa aku telah ada ada diambang batas




Kemarin aku bermimpi

Sebuah impian yang terjadi di waktu lalu

Dalam mimpi itu kita masih belum berumur 14 tahun, kita berada di daerah yang luas yang tertutup salju.

Lampu - lampu rumah menyebar di kejauhan, pemandangan yang mempesona

Kita berjalan di karpet salju yang tebal tapi tidak meninggalkan jejak sedikitpun.

Dan seperti itu



"Suatu hari Kita akan melihat bersama bunga sakura mekar lagi"



Kita berdua tanpa ada keraguan sedikitpun

Itu yang kita pikir


One More Time, One More Chance




Aku selalu mencari dirimu untuk muncul di suatu tempat
Di seberang peron stasiun, di etalase etalase pinggir jalan
Meskipun aku tahu engkau tidak mungkin ada di tempat seperti itu

Jika impianku menjadi kenyataan aku akan berada di sisimu sekarang
Tidak ada sesuatu yang tidak bisa kulakukan
Aku akan menempatkan semua pada tempatnya dan kau kupeluk erat

Jika aku ingin menghilangkan kesepian, sembarang orang seharusnya sudah cukup
karena pada malam bintang seakan akan jatuh
Aku tidak bisa membohongi diriku

One More Time, oh musim jangan berubah
One more time ketika kita saling mengacaukan

Aku akan selalu mencari dirimu untuk muncul di suatu tempat
Di persimpangan jalan atau ditengah mimpi
Meskipun aku tau engkau tidak mungkin ada di tempat seperti itu

Jika keajaiban terjadi disini aku akan menunjukkan saat ini juga
Pagi yang baru dimana aku akan memulai
dan katakata yang tidak pernah kuucapkan "Aku cinta kamu"

Ingatan musim panas berputar
Denyutan yang tibatiba menghilang

Aku akan selalu mencari dirimu untuk muncul di suatu tempat
Di kota saat senja, di jalan Sakuragi
Meskipun aku tau engkau tidak mungkin ada di tempat seperti itu

Jika keinginanku menjadi nyata aku akan ada di sisimu saat ini juga
Tidak ada sesuatu yang tidak bisa kulakukan
Aku akan menempatkan semua pada tempatnya dan kau kupeluk erat

Aku selalu mencari pecahan dirimu di suatu tempat
Di toko sepanjang perjalananku, di sudut kios penjual koran
Meskipun aku tahu engkau tidak mungkin ada di tempat seperti itu

Jika keajaiban terjadi disini aku akan menunjukkan saat ini juga
Pagi yang baru dimana aku akan memulai
dan kata kata yang tidak pernah kuucapkan "Aku cinta kamu"

Aku selalu mencari senyumanmu berada muncul di suatu tempat
Di perlintasan kereta menunggu kereta ekspres lewat
Meskipun aku tahu engkau tidak mungkin ada di tempat seperti itu

Jika hidup kita bisa diulang aku akan berada di sisimu setiap waktu
Aku tidak akan meminta apapun
Tidak ada yang berarti kecuali dirimu


***********************************************************

Salam Tohno Takaki sama, Saya sangat menyesal tidak menghubungimu untuk sementara waktu.
Panas sekali musim panas di sini...namun

Masih lebih dingin dibandingkan Tokyo.

Tapi memikirkan hal itu, saya lebih suka musim panas yang gerah di Tokyo.

Aspal yang terlihat seakan akan meleleh, gemerlap gedung pencakar langit di kejauhan, dan AC yang terlalu dingin di pusat perbelanjaan dan kereta bawah tanah.


Terakhir kita bertemu di upacara perpisahan sekolah dasar...
sudah setengah tahun sejak saat itu

Hey...Takaki kun, Masihkah engkau ingat diriku?


***********************************************************

Salam untuk Takakikun!

Terimakasih untuk balasannya. saya sangat gembira mendengarnya!
Musim gugur segera datang, benar? daun musim gugur disini sangat indah
Kemarin, aku memakai sweater pertamaku tahun ini.

Aktifitas club telah berjalan lebih awal di pagi hari. Karenanya aku menulis surat ini di kereta
Aku baru saja memotong rambutku

Sekarang jadi sedikit pendek hingga telingaku terlihat

Bila kita bertemu, Kamu mungkin tidak bisa mengenaliku lagi ya?
Kamu juga berubah sedikit demi sedikit bukan?

***********************************************************

Salam. Cuaca dingin berlanjut. Bagaimana kabarmu?

Disini telah turun salju tak terhitung
Aku harus memakai pakaian yang tebal ke sekolah karenanya

Di Tokyo belum turun salju bukan?

Aku belum terbiasa untuk berjalan jalan

Aku memperhatikan laporan cuaca di Tokyo juga
Sepertinya akan turun hujan...
Tapi berat juga terkurung dalam ruangan


***********************************************************

Dengan segala hormat, Aku harap kamu selalu sehat
Salam hangat untukmu, Takaki - kun!

Aku sangat gembira kita berjanji untuk bertemu pada 14 Maret

Setahun telah berlalu sejak terakhir kita bertemu

Bagaimanapun aku cemas memikirkannya

Ada pohon sakura besar dekat rumahku
Selama musim semi, Itu mungkin tempat dimana...

...bunga sakura gugur 5 centimeter per detik..

***********************************************************





Friday, February 5, 2010

CopasMan -Para Manusia Copy Paste-

Hai bertemu lagi dengan twoh.

Kita sudah membahas soal DownloadMan, CopyMan dan UploadMan. Lalu apa masih ada yang kurang? Ya tentu saja masih, kali ini suatu kaum yang disebut CopyPaster, atau singkatnya CopasMan.

Kata copas yang sudah tidak asing lagi di telinga kita berasal dari kata COPY/Salin, dan PASTE/Tempel.

Copas tidaklah lebih tinggi derajatnya dari pembajakan, tapi mungkin lebih ringan karena biasanya sesuatu yang dicopas bukanlah sesuatu yang berharga mungkin sekadar Notes milik teman Facebook, postingan seseorang di forum, atau berita menarik dari sebuah web di JejaringJagadJembar.

Tapi, Copas tetap merupakan perbuatan amoral dan keji dengan tidak menghargai hak cipta dari karya orang lain.

"Ah ini bagus! Perlu di-share!",dibalik perlindungan kata-kata itulah para CopasMan menjalankan aksinya, walaupun sudah tersedia berbagai tombol bagi-pakai(share) di Facebook, Digg, Del.icio.us, dan Twitter. CopasMan tetap cuma tersenyum kecil, menganggap tombol itu tidak pernah ada dan menjalankan tiga mantera ampuh, Block, Ctrl-C, dan Ctrl-V.

Awalnya adalah huruf, huruf dirangkai menjadi kalimat, kalimat dirangkai menjadi paragraf, dan paragraf dirangkai menjadi sebuah artikel. Terkadang untuk membuat sebuah artikel penulis membutuhkan tak sedikit keringat demi merangkai kata satu-persatu, juga terkadang mereka bersedia jauh-jauh ke tempat peristiwa demi mendapat informasi. Tapi, CopasMan dengan tega dan sadar, menyalin semua ide digital itu, bahkan tanpa ekspresi sedikitpun.

Lihat! Lihatlah Notes Facebookmu, Artikel di situsmu! Apakah mereka benar-benar karyamu sendiri? Atau mereka hanyalah CopasMatters yang berupa sampah artikel kloningan dari berbagai IP address? Tulisan Copas-copas itu, bahkan walaupun bagus tetap tidak bisa menunjukkan jatidiri asli sang penulis, karena penulis hanyalah seorang CopasMan. Yang bahkan mereka belum membaca artikel asli sampai selesai, dan mendahulukan ritual Merry CopyPaste.

Berapa banyak orang yang mau membayar 90.000 rupiah untuk menonton grup band baru yang berjuang untuk bisa konser demi membawakan lagu-lagu aslinya, dibandingkan dengan tiket seharga 100.000 rupiah untuk menonton, band lokal, sekali lagi band lokal, yang membawakan lagu-lagu dari PeterPan, KangenBand yang sudah terkenal? Anda semua tahu jawabannya, mereka Copas, tapi mereka -tidak menang-, mereka cuma beruntung.

Sekali lagi, Copas tidak menunjukkan karakter, mereka menujukkan karakter, tapi karakter seorang peniru. Seseorang yang senang euforia sesaat, saat dimana dirinya menulis artikel Copas, membaginya ke orang lain, dan orang lain ikut-ikutan membahas artikel Copas itu bersama sang CopasMan! Setelah euforia sesaat itu hilang, mereka meninggalkan artikel tersebut begitu saja, di Notes, di Website, di Blog. Karena tidak menulis sendiri mereka jadi tidak mempunyai kesan atas artikel itu, melainkan cuma kesenangan sesaat yang cepat habis, dan membuat mereka ingin segera melakukan aksinya lagi. Hail CopasMan!

Kaum ini haus akan validasi, haus akan pengakuan orang lain atas dirinya. Sebenarnya artikel para CopasMan bagus, cuma mereka tidak percaya diri. Sehingga CopasMan cenderung mencari artikel, ide, karya, dan bahkan LINK, yang sudah terkenal, dan kemudian membagi-pakai ke orang lain. Mereka senang melihat orang lain mengetahui sesuatu setelah dirinya, atau berkat dirnya orang lain tahu sesuatu itu.

Penulisan sumber tidak banyak membantu, Detik.Com, Mashable, VivaNews, Kompas.com, link, originally posted by. Semua itu hanyalah pembenaran dari apa yang mereka lakukan, dan pembuktian atas artikel mereka yang dari auranya sudah aura Copas. Adakalanya CopasMan tidak menuliskan sumber, reader/seer yang teliti akan mencoba bertanya,"Iki ndak gawe dhewe?" Ditanya seperti itu, CopasMan cuma tersenyum kecil, melihat status pengomentar yang 'Single', kemudian tertawa terbahak-bahak.

Adakalanya juga mereka menunggu dahulu komentar tersebut sampai banyak, kemudian membeli rokok di warung, mengcopas berbagai artikel lain, dan membaginya ke orang yang sama. CopasMan biasa menjawab dengan alih-alih:

"Ini copas dari mana gitu lupa url nya"
"Copas dumz, gaya bahasanya bukan gaya bahasa gw"
"Yoi, yang penting menarik kan?"
"Gw cuman share artikel(copas) yang menurut gw menarik"

Aaarrrrghh! Be Creative Man!

CopasMan merupakan turunan dari CopyMan, jika CopyMan mengcopy sesuatu untuk dirinya sendiri, CopasMan cenderung mengcopy sesuatu untuk orang lain, tetapi ujung-ujungnya untuk dirinya sendiri juga. Lalu, gimana solusinya jika ingin berbagai-pakai sesuatu ke orang lain tanpa Copas? Ada banyak cara yang lebih baik.

Diantaranya adalah REMAKER, menulis ulang dengan bahasa sendiri, kadang REMAKER yang baik tetap menyertakan sumber artikel/ide asli, kemudian REVIEWER, mereview bacaan atau kejadian atau barang, beberapa paragraf memang Copas tapi REVIEWER menuliskan pendapat atau opininya sendiri, seakan-akan dia membahas ulang kembali karya tersebut, kemudian TRACKBACKER, berupa kesimpulan singkat dari artikel asli, yang mana ketika reader/seer ingin membaca lengkap artikel itu mereka harus menuju ke sumber aslinya sendiri, dan yang terakhir mungkin menggunakan tombol bagi-pakai yang ada.

Sekali lagi, CopasMan ada di sekitar kita. Mereka banyak, dan merupakan bagian dari tatanan sosial di kehidupan dan budaya bermasyarakat kita. CopasMan menjelma menjadi siapapun yang menurut mereka pantas ditiru dan idenya pantas di Copas. Orang yang ditiru boleh senang karena mereka menjadi TRENDSETTER. Namun adakalanya CopasMan dan TrendsetMan adalah orang yang sama. Itulah yang disebut konspirasi. Konspirasi itu ada, di berbagai bidang dan di berbagai tempat.

-twoh-

orang tiruan




UploadMan & Mereka yang Berkonspirasi

Kita belum membahas satu lagi kaum di dalam lingkaran konspirasi Downloadman & Copyman, yaitu Uploadman atau sebutan kerennya:

mereka yang mengunggah


Kaum ini terdiri dari orang-orang yang jenius dan kreatif, mereka introvert, spesial, dan cenderung temperamen. Profesi mereka bermacam-macam, ada yang programmer, blogger, desainer grafikker, commenter/argumenter, dan sebagainya. Namun mereka semua tertutupi oleh satu topeng yang sama, UploadMan.

Bagaimana mereka semua bisa disebut UploadMan? Bukan, bukan cuma mereka, kita juga mungkin seorang UploadMan. Yang harus dilakukan hanya satu, mengunggah sesuatu ke internet dan membuat file tersebut bisa diakses orang lain.

Wadah dan wadah! Hanya kata itu yang ada dalam otak mereka, seakan mereka tidak puas lagi dengan wadah dan publikasi yang biasa menampung kreativitas mereka di dunia nyata. Tulisan atau listing program mereka muncul di banyak media cetak seperti, surat kabar, tabloid, dan majalah. Wajah mereka juga tak jarang muncul di acara TV, namun mereka seakan tak puas dengan semua itu selama mereka belum mendapat wadahnya sendiri di JejaringJagatJembar(WorldWideWeb).

Namun ada juga diantara Uploadman yang tidak begitu terkenal, mereka tidak/belum pernah muncul di mana-mana. Mereka hanya bisa mengupload suatu tulisan karyanya ke dalam WWW, inilah yang disebut Blogger atau Social Networker. Terkadang kaum Blogger atau Social Networker berbuat sesuatu yang keji dan masuk ke dalam golongan CopyMan, mereka disebut CopyPasters, mereka kaum yang tidak dihargai karena mencari pengakuan dan validasi dengan memanfaatkan sebuah tulisan karya orang lain.

Kembali ke Uploadman!

Kata shared, sharing, share, hosting, source, post adalah nyawa dan identitas mereka. Apalagi jika ditambah satu kata, yaitu "free". UploadMan merasa kurang kalau belum bisa berbagi dengan yang lain sesuatu yang ada di harddisk mereka.

Unggah program, unggah gambar, unggah opini, unggah file mp3, unggah video, unggah apapun yang merupakan hasil karya mereka atau hasil karya orang lain yang belum pernah dipublikasikan. Berbeda dengan kata Download atau Copy, kata Upload cenderung bermakna mulia. Merekalah sumber, produsen. Dan jika dianalogikan dengan rantai makanan, UploadMan adalah tumbuhan. Uploadman sejati bila yang mereka hasilkan benar benar bersumber dari otak dan akal mereka.

Tapi ada juga UploadMan jahat yang mengunggah sesuatu yang berbahaya, seperti virus. Mereka didukung dengan bot-bot yang berasal dari jutaan komputer, memiliki website memikat yang di baliknya mengintai dengan tenang si virus, menunggu sang DownloadMan datang. Dan di saat CopyMan menancapkan perangkat penyimpanan data ke komputer DownloadMan, karya mereka pun tersebar luas!

Mereka dilawan dengan UploadMan yang baik, sesuatu yang mereka unggah bernama anti-virus. Tapi UploadMan jahat kadang tidak habis akal, mereka mengubah virus tersebut menjadi gambar, video, musik, bahkan menjadi anti-virus itu sendiri.

UploadMan ada di sekitar kita, tergabung ke dalam tatanan kehidupan sosial -nyata maupun maya-, mereka berkedudukan setara dengan DownloadMan tapi tidak dengan CopyMan. Kadang UploadMan, DownloadMan dan CopyMan adalah orang yang sama. Contohnya, saat seseorang mengcopy source code program orang lain, lalu meng-upload program yang telah mereka perbarui ke www, kemudian jika program itu dimodifikasi oleh orang lain, mereka me-download-nya kembali untuk diperbaiki lagi, begitu seterusnya. Semua itu membentuk mata rantai Upload-Download-Copy yang sangat erat dan tidak akan pernah putus. Itulah yang disebut konspirasi tingkat tinggi.

Sebuah Omong Kosong dan Keindahan Stereogram

Sekretaris bisa menjadi bos. Tetapi seorang bos tidak bisa menjadi sekretaris.



Forcing conversation also qualifies as another form of desperate
interest.
Me: "What's your name?"
Her: "Kate."
Me: "Where are you from?"
Kate: "Sumatra."
Me: "What part of Sumatran?"
Kate: "The Northern part."
Me: "Where."
Kate: "You wouldn't know it."
Me: "Come on, I’ve been all over."
Kate: "I gotta go."

I’m acting un-cool. But, if not forgivable, it’s
understandable. Once these question-trains get started they are
generally unstoppable. I'm asking a series of uninteresting,
close-ended questions and getting nothing unique in return. Yet I
show desperate interest by simply plowing on with more
questions.

Here is an improved version.
Me: "What's your name?"
Kate: "Kate."
Me: "Nice to meet you Kate. My name is Wayne. Give me
the rock."
(Laughing, Kate gives me the rock.)
Me: "Keep it green."
Her: "What?"
Me: "Nothing, I'll explain it later."
She giggles.
Me: "I like your laugh. Where are you from?"
Kate: "The northern part of Sumatra. Near the tip."
Me: "That's cool. I always wanted to visit there. Great
fishing, they say."
Kate: "Yeah, my dad runs a fishing boat."
Me: "That's it. I'm going fishing with your dad. Well, how
in the world did you end up in Bandung, West Java?"
Kate: "It's a long story."
Me: (looking at my watch) "I’ll give you five minutes. I'm all
ears."
Kate: (smiling) "Well my sister moved to..."

I’m not forcing conversation here. I’m sandwiching my questions between rewards and statements about myself. I’m
also careful not to double up questions. All together these things
make her feel comfortable enough to say and do some unique
things, which in turn allows me to show some genuine interest.

Portray yourself as a desirable man who is interested
in the unique qualities of a woman and not generically
interested in women.




Itulah sedikit kutipan dari e-book karangan Wayne Elise yang baru kubaca beberapa halaman. Intinya adalah perbandingan antara mereka yang pintar bermain kata dengan mereka yang kurang pintar bermain kata. Haah, kurebahkan badanku sembari tiduran memandang langit-langit kamar, tiba-tiba hapeku bergetar. Ternyata ada sms dari seorang temanku,"Woy, jadi kan? Gw udah di depan rumah lu!" Kulihat ke jendela, ternyata benar si NeverTiredforApproachingWoman(Neawo) sudah standby di depan rumah. Orang jawa, tapi bahasa jakarta. haha "Mlebuo, aku tak adus sek!", teriakku dari dalam.

"Jadi kemana kita bro?", tanyaku di perjalanan. "Yeah, seperti yang kubilang kemarin! Haha.. ."

Kemarin?? Hmm, kucoba mengingat-ingat. Oh iya, semua bermula dari pertemuan kami dengan seorang teman yang kuliah di Politeknik. Entah karena apa pembicaraan kami menuju ke gadis-gadis yang nantinya menjadi sekretaris dan akuntan,"Rok mereka..." Begitulah kata temanku, dan kami akhirnya sampai di sini untuk mebuktikannya. Di prodi D3 Komputerisasi Akuntansi.

Sampai di Politeknik, kuajak temanku ke kantin untuk makan. Maklum sudah siang dan tadi pagi aku baru sarapan sedikit. Setelah makan, datanglah temanku yang kuliah di Politeknik, "Ayo bro, waktu kalian tepat. Sekarang waktunya mereka selesai kuliah. C'mon!" Aku dan Neawo pun beranjak dari kantin dan mengikuti teman kami yang akan menunjukkan kelas tempat D3 Komp. Akuntansi. Sial, aku sebenarnya merasa malas, apalagi aku tidak punya kenalan ataupun koneksi di sini. Tapi apa boleh buat, sekali-kali melihat kondisi Politeknik di kota sendiri tidak apa-apa kan, apalagi setelah ini katanya kami akan di ajak melihat UKM radio kampus di politeknik ini. Mereka mengudara, tetapi tidak memiliki pemancar. Itulah yang membuatku penasaran.

Kami berjalan.. dan akhirnya hampir sampai di tempat tujuan. Bersamaan dengan itu, beberapa orang mahasiswi sudah keluar dari kelas. Mereka cantik-cantik dan stylish. Mengenakan blouse lengan pendek, rok di atas lutut, dan sepatu high heels. "Sepertinya bos-bos sekarang menginginkan sekretaris semacam ini, kasian istri mereka.. haha," pikirku dalam hati.

Melihat semua itu, tiba-tiba temanku berkata,"Sial, kenapa atmosfernya jadi gak enak gini.. ." Dia pun nampak sedikit grogi. Satu rombongan, dua rombongan mahasiswi lewat, dan kami cuma terpaku menatap mereka. We are just a bunch of coward! Aku lantas mencari tempat duduk dan kami mendapat bangku panjang tepat manghadap koridor di mana para mahasiswi lalu-lalang. Kami briefing sedikit,"Ne, katakan padaku, apa tujuan awal kita ke sini? Apa??"
"Yeah... mencari kenalan!," jawab Neawo.
"Kalau begitu sebagai laki-laki bukannya matipun kita harus bisa mencapai tujuan itu, kan ya..!", kataku lagi menyemangati.
"Yeah.. I'm confident.. I'm confident.. JUst be YOURSELF! Be Confident!!", Neawo mulai mengucapkan kata-kata pembangkit semangat dan mindsetnya.
Kupikir semua baik-baik saja. Tetapi 15 menit berlalu dan belum ada satupun dari kami yang mengetahui satupun nama dari mahasiswi-mahasiswi yang cantik juga stylish itu. Kelas pun sepi, dan kami akhirnya pulang. Di perjalanan kami menyesali kepengecutan masing-masing.
"Sial Twoh, kenapa lu juga diem aja tadi?", tanya Neawo. "Sudah kubilang aku ingin mengamati dulu, kalo ada yang menarik baru bertindak.. haha,"kataku beralasan. Mana mungkin kukatakan kalau yang seperti ini tidak intelek. Tiba-tiba Neawo mengatakan sesuatu,"Kalau kita hanya duduk tadi, itu nyaman ya?"
"Apa maksudmu?"

"Kebanyakan pria lebih memilih untuk tidak meninggalkan zona nyaman (comfort zone), mereka selalu takut untuk mendekati zona berbahaya. Seperti kita tadi, hanya duduk melihat adalah zona nyaman menurut kita karena kita bisa mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi. Sedangkan para mahasiswi itu bukan zona nyaman, saat kita mendekati mereka kita nggak tahu gimana reaksi mereka bakalan. Padahal di situlah letak tantangannya!"

Mendengar perkataan dari Neawo aku jadi sedikit mengerti. Kurasa di contoh sehari-hari pun banyak seperti itu, mereka yang hanya bermain di zona nyaman. Di bidang bisnis banyak contohnya, misal seorang direktur kebanyakan enggan meninggalkan jabatannya, atau seorang karyawan yang sukses sulit menentukan pilihan untuk pidah pekerjaan. Mereka berpikir, "Kami sudah nyaman dengan kondisi seperti ini." Mereka tidak tahu kalau ada banyak posisi yang lebih baik dari posisi mereka saat itu. Orang yang berani keluar dari comfort zone adalah orang yang sukses, karena mereka risk-taker, berani mengambil resiko.

Kami pun terus berjalan menuju UKM Radio Kampus, di sana kami dipersilakan masuk ke dalam ruangan oleh seorang perempuan sambil tersenyum ramah,"Temennya An, silahkan masuk aja." Namun kami menolak ajakannya, karena langit telah kelabu dan kami lupa bawa mantel. Saatnya pulang.

"Dari mana saja kamu sms nggak dibales~"
"Tadi jalan-jalan sebentar ma temen"
"Kemana~?"
"Ke Politeknik, cewek disana cantik-cantik juga ternyata.. Haha"
"..., Yah, waktu saya kuliah di Sekolah Tinggi temen satu kos saya juga selalu berdandan cantik sekali, mahasiswi ST Perbankan."
"..."
"Mereka memang lebih cantik dari anak-anak Universitas yang kebanyakan nampak lugu. Tapi, otak mereka siapa tahu~?"
"Haha.."
"...itu semua tergantung pilihanmu, mau cari yang cantik tapi otak pas-pasan atau kebalikannya?"
"Hmm, yah.. Tentu saja yang.."
".. tapi yang terpenting dari semua itu, kau tahu? Mereka yang memiliki Inner Beauty adalah yang paling cantik.."
"Maksudnya?"
"Saat kau memandang wajahnya, semakin lama, semakin kau menyukainya, semakin menyenangkan~"
"Kelihatannya simple, tapi susah ya? Saat ini, cuma kamu"

Kuakhiri percakapan itu dan mengambil buku 3D Stereogram, kuperhatikan gambar yang acak-acakan dan tak beraturan itu. Kuperhatikan terus, lama-lama muncul sebuah gambar yang sangat menakjubkan, yang sangat indah. Akhirnya aku bisa melihat keajaiban dari sebuah stereogram, keindahan yang muncul dari sesuatu yang abstrak dan kabur.




Kesalahpahaman Tentang Konsep Be Yourself

Pagi ini, kubaringkan tubuhku yang merasa letih sehabis perjalanan jauh dari Semarang.

Kasurku yang tingginya hanya 30 sentimeter membuat mataku leluasa melihat buku-buku yang berserakan di lantai dan belum sempat kutata.

Sebuah buku tua berwarna hijau pucat membawa pikiranku mengambang ke masa kelas dua SMA.



Malam itu, malam sebelum seleksi perlombaan Sains.

Tim dari sekolah kami mengirimkan Tri Murdha dan aku, untuk mengikuti seleksi tersebut. Sebuah perlombaan seleksi tingkat kota yang sederhana, namun memberiku kesan tersendiri tentang pandangan orang lain terhadap sesuatu.

Jika salah nilai -1, jika benar nilai +3, kosong nilai 0

"Wah, mending kita kerjakan yang pasti kita bisa kerjakan. Aku cari aman sajalah," begitu jawab Tri sewaktu kutanyakan tentang caranya menjawab soal.

Jam pun memaksa kami untuk masuk ke dalam ruangan dan mulai mengerjakan soal. Sungguh waktu tiga jam terasa begitu cepat, sampai akhirnya bel tanda waktu berakhir dibunyikan.

Temanku Tri adalah orang yang cerdas, namun dia terlihat berkeringat seusai mengerjakan soal-soal itu. Ternyata dia hanya mengerjakan setengah dari jumlah soal yang ada, ketika kutanya kenapa, dia berkata kalau dia cuma mengerjakan apa yang dia yakin benar seperti katanya tadi.
Dia tidak melakukan apa yang kusarankan, yaitu mengisi lima nomor berurutan dengan satu opsi yang sama.. hehe.

Itu salah satu ilustrasi tentang konsep jadilah dirimu sendiri.

Setiap orang mempunyai konsep be yourself sendiri. seperti temanku Tri.

Tapi dari kebanyakan konsep yang aku tangkap dari lingkungan sekitar, be yourself adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa nyaman dengan keadaannya, dan tidak mau tahu tentang pendapat orang lain, karena menurut dia ini adalah yang terbaik buat dia. Setiap orang punya cara hidup masing-masing dan meniru cara pandang orang lain adalah suatu kebodohan, merubah kebiasaan adalah tidak nyaman dan sakit...begitu kurang lebihnya.

Kalau benar konsep be yourself seperti itu, aku bakalan mengajak berkelahi orang yang pertama kali mengajarkan itu konsep sampai dia menarik kembali apa yang sudah dia ajarkan.

Namun, konsep "be yourself" muncul dengan sendirinya dari pikiran orang-orang yang apatis dan tidak mau berubah.

Kalau kamu seorang yang menarik, kehidupanmu menarik, banyak orang yang menghormatimu karena kepintaranmu dan sikap rendah hati-mu, kuliah atau pekerjaanmu lancar, banyak orang yang mengantri pingin jadi pacarmu, dan apa yang kamu lakukan selalu maksimal dan membuat dirimu puas, orang tuamu juga bangga denganmu.. kamu boleh bilang "be yourself"

Tapi kalau kamu seseorang yang minder, jarang main keluar, kerjaannya cuma main Facebook, liat situs-situs porno, uang dihabiskan buat beli rokok, IP kuliah mu 2, nggak punya teman, pacaran ditinggal selingkuh, apa kamu merasa pantas memakai "konsep be yourself"?

Kamu pakai konsep be yourself cuma buat menghindar dari kesalahan aja..

Realitanya,



>>IP kamu 2 karena kamu tidak pernah belajar

>>Kamu minder karena dirimu tertutup dan tidak pernah belajar bergaul

>>Kamu tidak punya teman karena mungkin kamu tidak bisa menghargai orang lain atau nggak asik waktu diajak ngobrol

>>Pacar kamu selingkuh mungkin itu bukan salah dia, mungkin juga kamu yang salah, nggak bisa menghargai pasanganmu, nggak bisa mengerti dirinya, dan akhirnya dia pun kehilangan rasa nyaman darimu



Haah..

Memang mengubah kebiasaan itu sesuatu yang menyakitkan dan menyiksa tapi semua itu bakalan terbayar saat kamu menemukan dirimu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Saat kamu belajar berjalan, berapa kali kamu jatuh?

Saat kamu belajar bersepeda, berapa kali kamu menabrak pohon, menabrak tembok, atau jatuh ke selokan?

Saat kamu belajar bermain gitar, seberapa sakit jari-jarimu?

Tapi,

Akhirnya kamu bisa berlari

Akhirnya kamu bisa ke kampus tepat waktu memakai sepeda motor

Akhirnya jari-jarimu mengeras hingga bisa menyanyikan lagu yang membuat dirinya senang



Dari banyak buku NLP, contohnya The New Technology of Achievement, sebenarnya cuma ada dua konsep sederhana yang membantu kita untuk belajar berubah menjadi yang lebih baik, dan ini beneran nggak mengada-ada

1. Apa yang orang lain bisa lakukan, kita juga bisa

2. Seseungguhnya kita sudah memiliki seluruh source atau modal untuk menjadi sesuatu yang kita inginkan

Kalau kamu belum yakin juga...

Aku itu orang yang percaya tentang mimpi.

Soekarno kalau tidak punya mimpi membuat bangsa Indonesia merdeka, kita nggak akan upacara setiap hari senin

Bill Gates kalau tidak bermimpi tentang satu komputer di setiap rumah, kita akan terus ke kantor pemerintah buat pakai komputer

Wright Bersaudara kalau nggak punya mimpi sederhana "ingin terbang seperti burung", kita nggak akan bisa melihat keindahan kota Bandung dari atas (kalau yang ini ngaku aku sendiri belum pernah lihat)


"Kita pasti bisa mendapatkan apa yang kita mau asalkan meyakininya"

Intinya selalu melakukan perubahan...dan mensyukuri setiap perubahan walaupun kecil

Waduh, nggak terasa laptop udah low-batt.

-twoh-

Be Your Best Self

Thursday, February 4, 2010

Hari Kelulusan!

Di suatu pagi yang cukup cerah, pagi hari dimana ujian nasional diumumkan. Pagi itu aku akan mengantar adikku yang masih kecil ke TK dekat rumah. Saat itu aku sedang mandi ketika tiba-tiba kudengar dering sms dari hp, berbagai pikiran lantas muncul di benakku. Apa isi dari sms tersebut, apakah tentang pengumuman hasil UNAS??



Aku ingat jam 5 pagi tadi status facebook teman-temanku sudah banyak menimbulkan kontroversial. Semacam, “Aku LULUS!”,”I'am the succes One...” dan lain-lainnya yang langsung ditanggapi dengan komentar, “Lho tahu darimana?”,”Emang sudah diumumin?” dan semacamnya. Selesai mandi bergegas segera kubuka Motorola RAZR V3i-ku, ternyata isinya adalah sms yang juga cukup kontroversial,”Murid-murid SMA 2 lulus 100%.”

Selesai mengantar adikku, aku kemudian menyalakan komputer dan mencoba untuk mengecek kelulusan lewat internet, ternyata masih belum ada data. Kemudian kulihat jam telah menunjukkan jam 10.00, saatnya menjemput adikku dari TK. Setelah itu kuniatkan diriku untuk berangkat ke sekolah mengecek kebenaran sms tersebut. Usai mengantarkan aku pulang, aku segera bergegas ke sekolah menggunakan motor Kharisma yang setia mendampingi di setiap langkahku. Hehe. Sesampainya di sana, kulihat teman-temanku masih menunggu di depan kelas. Daripada menunggu bersama mereka, aku lebih memilih untuk berjalan-jalan di depan ruang guru. Mungkin dengan melihat ekspresi wajah mereka, ada sesuatu yang bisa terungkap.

Di depan ruang guru aku malahan bertemu temanku, Reper. Dia berkata padaku bahwa dia juga mendapatkan sms kontroversial tersebut. Setelah beberapa saat berdebat mengenai kebenaran sms tersebut sambil diselingi gosip mengenai temanku yang berbuat mesum di warnet dengan pacarnya, aku pun memberanikan diri untuk mencoba bertanya pada seseorang guru yang sedang membawa setumpuk kertas.

ACTION MODE : ON

“Pak! Apakah benar adanya sms iiini haaaah........!!!”, kataku setengah berteriak sembari mendekatkan hapeku ke wajahnya. “Oaaakkh!!,” guru itu berteriak kaget,”Apa-apaan ini bocah!! Hape yang jelek..!” Dan Bruak!, hapeku terlempar karena tanganku dipukul oleh guru tersebut. “Aarghh!! Apa-apaan ini bapaaak! Rep cepat selamatkaaaaan!”, teriakku. Reper dengan sigap melompat dan melakukan sejumlah gerakan guling salto, dan, “Tep!”, hape ku berhasil diselamatkan. “Baapaaak!! Baca ini bapaak! Wuuuoooogh!!”, Reper berlari menyodorkan hapeku ke guru tersebut, namun nampaknya guru itu tak mau menyerah untuk membacanya begitu saja. “Kaaamu pikir seorang guru seperti sayaaa...!! Huooo!” Secara tidak terduga guru itu menyebarkan kertas-kertas yang dibawanya ke arah Reper, sehingga pandangannya menjadi tertutupi. “Kurang ajaar kau!!”, Reper membuka mulutnya lebar-lebar, mengambil udara dan “Wussshhhh!!”, sebuah semburan angin yang dahsyat membuat kertas-kertas tersebut hilang. Si guru terlempar ke belakang dan menabrak sebuah pot bunga hingga pecah berkeping-keping. Reper terus berlari ke arah si guru sambil menyodorkan hape ku, “Uwoooo..! Baca..! Bacaaa paaak!!.” “ Si..Siaaall kau bocaaah!!!”, guru tersebut bangun lalu mengeluarkan sebuah kertas. “HUH, lagi-lagi kertas! Dasar pendidik!!!”, ucap Reper sambil mempercepat larinya. “Khu khu. Hadapilah ini boocaaaaaahh!!! Nilaimu sendiriiii!! Uwwwoooo!!!” “Aa.. Apaaa??,” kami berdua seakan tak percaya. Dan setelah itu terdengar ledakan besar..

OFF

Ternyata guru itu tidak mau berkomentar apa-apa mengenai sms tersebut. Apa boleh buat, kami pun terpaksa menunggu pengumuman resminya. Sesaat kemudian terlihat wali kelasku keluar dari ruang guru. “Ayo fizh, ke kelas,” katanya singkat, namun jelas. Lantas aku tidak ingat apa-apa lagi, hanya kelebatan bayangan halaman depan kepala sekolah, Reper yang beranjak pergi, teman-temanku yang segera masuk ke dalam kelas begitu melihat kami datang, pintunya kelas, ruangan kelas, kursi-kursi cokelat, dan sepatah kata,”Sekolah kita lulus 100%...

Geografi Itu Penting

Mungkin banyak orang berpendapat bahwa kuliah di jurusan geografi itu susah untuk mencari kerja dan tidak banyak dibutuhkan, tapi lain halnya dengan bapakku yang menyuruhku untuk mengambil jurusan geografi saat mendaftar di universitas.

Sebelum aku berkuliah di jurusanku yang sekarang ini, aku diterima pada program studi Geografi di Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia. Namun kesempatan itu tidak aku ambil, karena Jakarta dan Yogyakarta itu kota yang panas. Aku lebih memilih kota yang dingin dan berhawa sejuk. Hehe..

Geografi itu penting untuk dipelajari karena Indonesia terletak pada ring of fire, yaitu suatu kawasan yang dikelilingi oleh banyak gunung berapi . Salah seorang temanku ada juga yang diterima pada jurusan Geografi Universitas Indonesia, dan dia mengambilnya. Padanya aku berkata bahwa nasib Indonesia terletak di tanganmu. Kemudian lulus SMA kami berpisah, dia ke Jakarta, aku ke Bandung.

Tidak lama di Bandung, Indonesia kemudian kembali dilanda gempa bumi, di Padang, Tasikmalaya, dan beberapa kota kecil lainnya. Saat gempa di Tasikmalaya, getarannya terasa sampai Bandung. Saat itu aku baru pulang kuliah dan akan masuk ke dalam kosan, baru mau masuk, entah kenapa orang-orang rumah tempat aku kos malahan pada keluar, dan sesaat kemudian aku baru sadar kalau ada gempa. Tanah mulai bergetar, orang-orang berteriak-teriak menyebut asma Allah.

Aku melihat ke atas, kabel listrik SUTET bergoyang-goyang kesana kemari, air di selokan berombak, dan rumah-rumah seakan mau rubuh. Sekitar 10-15 menit kemudian, akhirnya gempa berhenti. Beberapa bulan kemudian gempa melanda kota Padang dan sekitarnya. Saat itu aku merasa sadar bahwa penting bagi orang Indonesia untuk mempelajari Geografi. Tetapi aku tidak menyesal telah meninggalkan kesempatan untuk belajar geografi, karena jurusanku yang sekarang tidak kalah pentingnya untuk dipelajari, yaitu Computer Science/ Teknik Informatika. Walau begitu, aku masih suka geografi dan menonton Tokyo Magnitude 8.0.

Saat Saat Menerima Beasiswa

Suatu hari ayahku berkata, “Fis, kamu kucarikan beasiswa dari kantor bapak gimana?” Mendengar perkataan seperti itu tentu saja aku langsung berkata mau. Apalagi mengingat biaya kuliah di IT Telkom yang cukup mahal bagiku. Tentunya dengan mendapatkan beasiswa, maka aku bisa mengurangi biaya kuliah sekaligus membantu orang tua.




Maka setelah ujian nasional aku mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa itu, walaupun rasanya agak susah juga karena ada beberapa macam seleksi untuk mendapatkannya. Seleksi pertama adalah hasil ujian nasional, jika hasilnya bagus maka akan dilanjutkan ke seleksi kedua yaitu ujian tulis. Nah, inilah yang paling susah!

Sesudah pengumuman hasil ujian nasional yang melegakan. Segera ayahku mengirimkan copy nilai ke kantor untuk seleksi beasiswa, dan ayahku berkata kalau berhasil lolos nanti beliau akan diberitahu, kalau tidak lolos berarti tidak akan ada pemberitahuan. Hari demi hari, bulan demi bulan berlalu, namun tetap belum ada pengumuman dari kantor ayah. Kami pun sudah hampir lupa akan beasiswa itu dan aku sudah menetapkan tanggal berangkat ke Bandung, tanggal 1 Agustus. Sudah tidak ada lagi yang peduli tentang beasiswa. Ketika pada saat aku sedang membeli sate ayam di warung, ayahku mengirim sms, “Fis, kamu berangkat ke Bandungnya diundur. Soalnya kamu ada tes beasiswa!” Alhamdulillah, ternyata aku berhasil lolos seleksi pertama dan besok aku akan menjalani seleksi kedua yaitu tes tertulis!

Hari-hari menjelang tes tertulis pun dimulai. Karena hanya diberikan waktu kurang lebih satu minggu sampai tes dimulai. Aku menjadi kurang siap dalam belajar. Apalagi saat itu akhir bulan Juli, sudah sekitar tiga bulan dari saat terakhirku memegang buku pelajaran SMA. Ditambah lagi entah karena nervous atau malas belajar atau kecewa karena berangkat ke Bandung diundur, kecewa karena memikirkan kenapa pengumumannya harus diberitahukan lama sekali. Kenapa juga ujian harus tanggal satu. Alias, karena banyak pikiran. Aku pun jatuh sakit! Hehehe (Kenapa sakit kok malah ketawa?) Karena sakit aku pun hanya belajar seadanya, malah bisa dibilang tidak belajar. Hari demi hari kuhabiskan di tempat tidur. Hingga akhirnya tibalah tanggal 31 Juli, dan aku masih belum sembuh benar. Mau bagaimana lagi, besok sudah pasti aku mengerjakan tes tertulis seleksi beasiswa dengan tubuh kurang fit. Pagi harinya aku dianta bapak ke Hotel Santika Semarang, di sanalah tempat seleksi akan dilaksanakan. Tetapi kami tiba terlalu awal karena ternyata tes baur akan dilkukan sekitar 2 jam lagi. Pada saat itu mau tidak mau aku harus menunggu, sembari menunggu aku pun berbincang-bincang dengan seorang panitia tes. Iseng aku pun bertanya,”Pak, yang ikut seleksi beasiswa berapa orang?” Dan jawaban si bapak tidak kalah iseng,”Hmm, kalo sama kamu, totalnya yang ikut empat orang.” “A…Apa!”, kataku dalam hati. Mendengarnya aku sungguh kaget dan tidak berani menanyakan berapa jumlah yang akan diambil untuk mendapatkan beasiswa.

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya para peserta tes mulai datang. Tiga orang laki-laki termasuk aku. Dan yang seorang lagi perempuan. Salah seorang yang laki-laki adalah lulusan STM dan katanya dia sudah pernah magang di hotel ini. Pantesan setiap berpapasan dengan pegawai hotel dia selalu menyapa. Kemudian tes pun dimulai, materinya adalah Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Soal yang relatif sulit adalah pengetahuan umum, karena siapa sangka pelajaran Sejarah ada di dalamnya! Walaupun begitu semua soal tetap kuselesaikan dan berusaha kukerjakan dengan baik. Setelah tes, kami pun makan siang bersama di kantin hotel. Kemudian aku pun pulang ke rumah untuk istirahat. Karena tanggal delapan aku harus segera pergi ke Bandung, untuk kuliah.

Sesampainya di Bandung, aku langsung berhadapan dengan sesuatu yang bernama PDKT. Tidak mempunyai teman cewek Berhadapan dengan lingkungan baru.. Semua itu membuatku lupa akan masalah beasiswa, hingga pada suatu hari. Entah hari apa aku lupa, aku mendapat sms dari bapakku yang isinya perihal beasiswa. Kubaca dan ternyata aku berhasil menerima beasiswa itu. Alhamdullilah! Mulai sekarang harus belajar giat!

Tutorial Belajar Android