Pagi ini, kubaringkan tubuhku yang merasa letih sehabis perjalanan jauh dari Semarang.
Kasurku yang tingginya hanya 30 sentimeter membuat mataku leluasa melihat buku-buku yang berserakan di lantai dan belum sempat kutata.
Sebuah buku tua berwarna hijau pucat membawa pikiranku mengambang ke masa kelas dua SMA.
Malam itu, malam sebelum seleksi perlombaan Sains.
Tim dari sekolah kami mengirimkan Tri Murdha dan aku, untuk mengikuti seleksi tersebut. Sebuah perlombaan seleksi tingkat kota yang sederhana, namun memberiku kesan tersendiri tentang pandangan orang lain terhadap sesuatu.
Jika salah nilai -1, jika benar nilai +3, kosong nilai 0
"Wah, mending kita kerjakan yang pasti kita bisa kerjakan. Aku cari aman sajalah," begitu jawab Tri sewaktu kutanyakan tentang caranya menjawab soal.
Jam pun memaksa kami untuk masuk ke dalam ruangan dan mulai mengerjakan soal. Sungguh waktu tiga jam terasa begitu cepat, sampai akhirnya bel tanda waktu berakhir dibunyikan.
Temanku Tri adalah orang yang cerdas, namun dia terlihat berkeringat seusai mengerjakan soal-soal itu. Ternyata dia hanya mengerjakan setengah dari jumlah soal yang ada, ketika kutanya kenapa, dia berkata kalau dia cuma mengerjakan apa yang dia yakin benar seperti katanya tadi.
Dia tidak melakukan apa yang kusarankan, yaitu mengisi lima nomor berurutan dengan satu opsi yang sama.. hehe.
Itu salah satu ilustrasi tentang konsep jadilah dirimu sendiri.
Setiap orang mempunyai konsep be yourself sendiri. seperti temanku Tri.
Tapi dari kebanyakan konsep yang aku tangkap dari lingkungan sekitar, be yourself adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa nyaman dengan keadaannya, dan tidak mau tahu tentang pendapat orang lain, karena menurut dia ini adalah yang terbaik buat dia. Setiap orang punya cara hidup masing-masing dan meniru cara pandang orang lain adalah suatu kebodohan, merubah kebiasaan adalah tidak nyaman dan sakit...begitu kurang lebihnya.
Kalau benar konsep be yourself seperti itu, aku bakalan mengajak berkelahi orang yang pertama kali mengajarkan itu konsep sampai dia menarik kembali apa yang sudah dia ajarkan.
Namun, konsep "be yourself" muncul dengan sendirinya dari pikiran orang-orang yang apatis dan tidak mau berubah.
Kalau kamu seorang yang menarik, kehidupanmu menarik, banyak orang yang menghormatimu karena kepintaranmu dan sikap rendah hati-mu, kuliah atau pekerjaanmu lancar, banyak orang yang mengantri pingin jadi pacarmu, dan apa yang kamu lakukan selalu maksimal dan membuat dirimu puas, orang tuamu juga bangga denganmu.. kamu boleh bilang "be yourself"
Tapi kalau kamu seseorang yang minder, jarang main keluar, kerjaannya cuma main Facebook, liat situs-situs porno, uang dihabiskan buat beli rokok, IP kuliah mu 2, nggak punya teman, pacaran ditinggal selingkuh, apa kamu merasa pantas memakai "konsep be yourself"?
Kamu pakai konsep be yourself cuma buat menghindar dari kesalahan aja..
Realitanya,
>>IP kamu 2 karena kamu tidak pernah belajar
>>Kamu minder karena dirimu tertutup dan tidak pernah belajar bergaul
>>Kamu tidak punya teman karena mungkin kamu tidak bisa menghargai orang lain atau nggak asik waktu diajak ngobrol
>>Pacar kamu selingkuh mungkin itu bukan salah dia, mungkin juga kamu yang salah, nggak bisa menghargai pasanganmu, nggak bisa mengerti dirinya, dan akhirnya dia pun kehilangan rasa nyaman darimu
Haah..
Memang mengubah kebiasaan itu sesuatu yang menyakitkan dan menyiksa tapi semua itu bakalan terbayar saat kamu menemukan dirimu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.
Saat kamu belajar berjalan, berapa kali kamu jatuh?
Saat kamu belajar bersepeda, berapa kali kamu menabrak pohon, menabrak tembok, atau jatuh ke selokan?
Saat kamu belajar bermain gitar, seberapa sakit jari-jarimu?
Tapi,
Akhirnya kamu bisa berlari
Akhirnya kamu bisa ke kampus tepat waktu memakai sepeda motor
Akhirnya jari-jarimu mengeras hingga bisa menyanyikan lagu yang membuat dirinya senang
Dari banyak buku NLP, contohnya The New Technology of Achievement, sebenarnya cuma ada dua konsep sederhana yang membantu kita untuk belajar berubah menjadi yang lebih baik, dan ini beneran nggak mengada-ada
1. Apa yang orang lain bisa lakukan, kita juga bisa
2. Seseungguhnya kita sudah memiliki seluruh source atau modal untuk menjadi sesuatu yang kita inginkan
Kalau kamu belum yakin juga...
Aku itu orang yang percaya tentang mimpi.
Soekarno kalau tidak punya mimpi membuat bangsa Indonesia merdeka, kita nggak akan upacara setiap hari senin
Bill Gates kalau tidak bermimpi tentang satu komputer di setiap rumah, kita akan terus ke kantor pemerintah buat pakai komputer
Wright Bersaudara kalau nggak punya mimpi sederhana "ingin terbang seperti burung", kita nggak akan bisa melihat keindahan kota Bandung dari atas (kalau yang ini ngaku aku sendiri belum pernah lihat)
"Kita pasti bisa mendapatkan apa yang kita mau asalkan meyakininya"
Intinya selalu melakukan perubahan...dan mensyukuri setiap perubahan walaupun kecil
Waduh, nggak terasa laptop udah low-batt.
-twoh-
Be Your Best Self
Friday, February 5, 2010
Kesalahpahaman Tentang Konsep Be Yourself
2010-02-05T16:26:00+07:00
Hafizh Herdi
socie|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Petunjuk Arah
- adsense (1)
- alius (1)
- bisnis twoh (4)
- cerita inspirasi (2)
- cerpen (3)
- danetter (5)
- Ego-state therapy. (1)
- genia (1)
- hypnosis (1)
- journeylist (3)
- keajaiban pikiran (2)
- kisah sukses. (2)
- kunci sukses (2)
- memahami hidup (3)
- mestakung (1)
- motivasi (4)
- musicalis (1)
- persona (16)
- prog (6)
- reor (2)
- semesta mendukung (3)
- soc (2)
- socie (6)
- techlife (5)
- tips cinta (1)
- tips wirausaha (2)
- trafik internet (1)
- twoh (2)
- twoh's engineering (1)