TWOH's Engineering

TWOH's Engineering
belajar tutorial android dan java

Monday, May 21, 2012

Opini Tentang Mestakung : Semesta Mendukung


Akhir-akhir ini aku mencoba lebih mengamati awan yang selalu kulihat setiap hari. Orang-orang berhenti dan memandang awan di kejauhan, walaupun sebenarnya hanya awan saja yang ada di sana.

Sangat misterius saat aku mulai merasa seperti terbang ke dunia yang berbeda. Karena, yang pertama, di sana tidak ada satupun awan yang berbentuk sama. Dan, meskipun yang kita lihat adalah awan yang sama namun orang lain melihat awan itu dalam bentuk yang berbeda-beda.

Saat sedang asyik memandangi awan, tanpa sadar aku melihat anak kecil yang berlari sekuat-kuatnya memandangi kejaran seekor anjing liar.

Anak itu sampai di tepi parit yang menurutku mustahil bagi seorang anak kecil untuk melompatinya.

Tapi, apakah yang terjadi? Dengan ajaib, anak tersebut berhasil melompati parit tersebut. Meninggalkan sang anjing di belakang.

Aku sangat terkejut, bagaimana bisa seorang anak kecil dengan tinggi sekitar setengah meter, bisa menyeberangi parit selebar +1 meter?

Setelah diamati, anak tersebut dalam sebuah kondisi dimana hanya ada dua pilihan baginya.

Yaitu melompati parit, atau digigit anjing.

Anak itu dalam kondisi KRITIS.

Tapi, entah kenapa ada yang memberi kemampuan bagi anak itu untuk melompati parit yang lebar!

Inilah suatu contoh yang terjadi akibat fenomena SEMESTA MENDUKUNG.

Aku jadi tertarik dengan istilah yang baru saya dengar ini. Lalu aku mencari apa makna dari “SEMESTA MENDUKUNG”….

Dalam Al Qur'an fenomena Semesta Mendukung mirip dengan ayat, “Innamaa amruhu idza arada syaan anyakulalahu..kun fayakun…” yang artinya ” Bilamana Allah menghendaki sesuatu terjadi dan berfirman terjadi..maka terjadilah..” (ayat 82 Surat Yasiin),


Ini adalah konsep yang dipopulerkan oleh Prof. Yohanes Surya Ph.D, Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia yang telah sukses mengharumkan nama bangsa dengan menggondol 4 medali emas dalam kompetisi terakhir ini. Menurutnya, kalau kita punya keinginan yang spesifik atau target yang tinggi, alam semesta akan mendukung kita untuk mewujudkan keinginan itu. Akan datang saja bantuan tanpa disengaja untuk mendukung kita mencapai tujuan itu. Sebenarnya konsep ini sudah banyak dikenal dengan istilah yang berbeda-beda. Napoleon Hill, Norman Vincent Peale, sudah sering memperkenalkan konsep ini dengan istilah berbeda.

Salah satu syarat untuk mendapatkan Mestakung ini adalah adanya titik kritis. Titik kritis inilah yang membuat kita mengerahkan seluruh kemampuan untuk mengatasinya. Contohnya orang yang dikejar-kejar anjing. Serta merta orang itu akan mengeluarkan energi yang jauh lebih tinggi dari biasanya untuk melarikan diri. Selain itu juga ada cerita nenek-nenek yang mampu mengangkat mobil untuk menyelamatkan cucunya yang terjebak di bawah mobil yang terbakar.

Yohanes Surya sendiri dalam perjalanannya mencapai cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai juara olimpiade fisika ini juga mengalami banyak titik kritis yang akhirnya membawanya mendapatkan Mestakung ini. Saat itu dia ingin sekali bersekolah ke Amerika. Dia pasang target sepulang dari sana untuk mengembangkan fisika di Indonesia. Dia menetapkan target tinggi itu dan menciptakan titik kritis. Karnena tidak punya uang, dia berusaha mencari tambahan dengan mengajar les privat. Dari uang yang diperolehnya, dia langsung membuat pasport. Banyak orang mentetawakannya. Lha wong keberangkatannya aja belum jelas, kok udah bikin passport. Kebetulan saat itu ada program beasiswa untuk belajar ke Amerika. Dia langsung daftar. Ikut tes, dan berhasil. Mestakung.

Dalam bisnis dan kehidupan konsep ini juga berlaku. Saya mengalami banyak pengalaman dari Mestakung ini. Saat kepepet, tidak punya pilihan, tiba-tiba ada saja "tangan Tuhan" yang membantu melalui caranya sendiri-sendiri. Pertemuan tidak sengaja, bantuan dari orang lain, informasi yang datang begitu saja, semua itu seperti mendukung kita untuk menyelesaikan masalah itu. Pengalaman bangkrut dan terusir dari Tanah Abang itu adalah titik kritis dalam perjalanan bisnis saya.

Waktu kuliah dulu, saya pernah dapat nilai D dalam mata kuliah Pemasaran Internasional. Saya harus mengulang kembali semester berikutnya. Apesnya, saya ketemu lagi dengan dosen yang sama dan untuk 2 mata kuliah sekaligus. Yang satunya adalah Seminar Pemasaran. Saat kuliah pertama, dosen ini bertanya siapa saja yang mengulang mata kuliahnya ini. Cuma saya yang mengacungkan jari. Ooops, saya posisi saya kritis nih, batin saya. Kalau kedua mata kuliah itu gagal, habislah saya. Tapi, kenyataan yang terjadi berbeda. Saya lulus untuk kedua mata kuliah itu dengan nilai A. Memang, saat itu saya berusaha keras untuk membuktikan bahwa saya bisa.

Yohanes Surya kemudian menyimpulkan, untuk mencapai kesuksesan kita harus menciptakan titik kritis itu sesering mungkin. Apakah itu dalam bentuk sasaran atau target yang tinggi. Dari titik kritis itu kita akan memaksimalkan upaya kita untuk mencapainya. Maka, tangan Tuhan melalui Mestakung itu akan muncul di saat yang tepat.




Poulo Coelho dalam bukunya Sang Alkemis mengatakan :

“Ketika engkau tau dan jelas tugasmu di dunia ini ,yakini dan kejarlah maka seluruh energi semesta alam akan bahu menbahu menbantu engkau menyelesaikan tugasmu serta memenuhi harapanmu”

Andrea Hirata dalam buku Sang Pemimpi pun berkata:

“Bermimpilah dan yakinlah, maka Tuhan akan memeluk mimpi mimpimu dan akan menghadirkannya di alam nyata tepat pada saat engkau menbutukannya”

Jadi kalau anda ingin didukung oleh semesta raya maka niat anda harus kuat serta yakin akan keinginan anda yang akan menbawakan kebaikan bagi anda serta orang lain.
Keyakinan anda akan menbuat semua energi semesta akan mendukung keinginan anda untuk diwujudkan dalam hidup anda.

Setelah yakin ,kejarlah dan hati anda harus bersih dan penuh kasih karena inilah hukum utama dari energi semesta raya.
Maka lihatlah keajaiban keajaiban yang akan anda terima dari Tuhan serta semesta alam.

Tutorial Belajar Android