Sebelum saya membagikan tips dan trik "Gila" bagi anda - anda sekalian yang sudah penasaran, yaitu bagaimana untuk tetap hidup melompat dari kamar hotel di lantai 30. Saya ingin share pelajaran berharga yang saya dapatkan hari ini.
<mode gaul: on>
Gini nih bro, hari ini gw gak lolos sebuah seleksi untuk menjadi contact person di sebuah organisasi kesukarelawanan, IIWC. -_-'
Lalu, apakah gw kecewa?
Ya, pasti lah bro! Namun, gw ambil pelajaran berharga dari kejadian ini. Ya! dalam kehidupan ini, kita bisa memilih, apakah kita belajar dari kejadian yang terjadi pada kehidupan kita, atau kita hanya melewatkannya atau bahkan meratapinya. hmm, thats so pity guys!
Dalam keadaan kecewa setelah gw lihat ketidaklolosan gw, gw pakai teknik disosiasi + self talk. Sebuah teknik hypnosis dalam memahami diri, dengan melihat diri sendiri dari kacamata orang lain atau biasa disebut Ego-state therapy.
Nah, dari situ gw sadar, ada beberapa hal yang ternyata harus gw perbaiki.
Haruskah Kita Menjadi yang Terbaik?
Sejak kecil kita sering dituntut , "jadilah yang terbaik". Itu sudah menjadi doktrin yang ditanamkan oleh orang tua kita, keluarga kita, dan lingkungan kita. Tentu maksud mereka itu baik, namun! Ternyata disisi lain itu bisa menjadi penghambat kita lho bro!
Menipu Diri Sendiri
Bagaimana tidak, ketika kita dituntut untuk menjadi yang terbaik, kita pasti berusaha sesempurna mungkin dalam bertindak. Tidak jarang kita memanipulasi data dan hanya meng-copy-paste. Seperti kasus yang gw alami dalam melamar kerja. Gw mengisi form "Motivation letter" dengan browsing melalui internet dan copy-paste dari milik orang lain. Meski gw edit beberapa bagian, tetap saja itu menipu orang lain, dan terutama diri sendiri. Sama sekali nggak otentik bro! dan bukan berasal dari dalam diri, karena berharap "validasi" dari orang lain akan kesempurnaan yang kita lakukan.
Menunda Hingga Waktu yang Tepat
Nah! Ini nih yang juga menjadi momok orang banyak, termasuk gw sendiri. -_-... Tidak jarang kita selalu menunda suatu hal dengan alasan, "ah sekarang bukan waktu yang tepat" atau "nanti deh, rencananya belum matang nih". Padahal "Good Plan today is BETTER than Perfect Plan tomorrow". Itu karena kita terdoktrin oleh kalimat "Jadilah yang terbaik". Apakah dengan menunda, pekerjaan kita akan sempurna? Pada kenyataannya pekerjaan kita malah berantakan guys!
Jadilah yang Terburuk
Seperti apa yang dikatakan om Bob Sadino "Saya tidak berniat sukses, tapi gagal. Saya tidak berharap untung tapi rugi" kita seharusnya sadar bahwa kesempurnaan itu datang dari beribu - ribu kesalahan. Bukannya kita berharap gagal, namun kalimat tersebut mengatakan bahwa "Bertindaklah Sekarang Bro!"
Menunda Hingga Waktu yang Tepat
Nah! Ini nih yang juga menjadi momok orang banyak, termasuk gw sendiri. -_-... Tidak jarang kita selalu menunda suatu hal dengan alasan, "ah sekarang bukan waktu yang tepat" atau "nanti deh, rencananya belum matang nih". Padahal "Good Plan today is BETTER than Perfect Plan tomorrow". Itu karena kita terdoktrin oleh kalimat "Jadilah yang terbaik". Apakah dengan menunda, pekerjaan kita akan sempurna? Pada kenyataannya pekerjaan kita malah berantakan guys!
Jadilah yang Terburuk
Seperti apa yang dikatakan om Bob Sadino "Saya tidak berniat sukses, tapi gagal. Saya tidak berharap untung tapi rugi" kita seharusnya sadar bahwa kesempurnaan itu datang dari beribu - ribu kesalahan. Bukannya kita berharap gagal, namun kalimat tersebut mengatakan bahwa "Bertindaklah Sekarang Bro!"
"so, kalau memang perkara akan kita putuskan sekarang adalah ihwal baru bagi kita. Mari kita niatkan mendapat hasil terjelek, dari kemampuan terbaik yang kita upayakan dengan penuh maksimal. Sehingga, perlahan-lahan kita menikmati prosesnya. Kemudian, kita terus mengevaluasi dan memperbaiki persembahan kita. Hingga menjadi terbaik. Setuju?" Kata salah satu guru online gw.
Thanksz to Rahmadsya Mind-Therapist for the insight.