TWOH's Engineering

TWOH's Engineering
belajar tutorial android dan java

Friday, February 5, 2010

CopasMan -Para Manusia Copy Paste-

Hai bertemu lagi dengan twoh.

Kita sudah membahas soal DownloadMan, CopyMan dan UploadMan. Lalu apa masih ada yang kurang? Ya tentu saja masih, kali ini suatu kaum yang disebut CopyPaster, atau singkatnya CopasMan.

Kata copas yang sudah tidak asing lagi di telinga kita berasal dari kata COPY/Salin, dan PASTE/Tempel.

Copas tidaklah lebih tinggi derajatnya dari pembajakan, tapi mungkin lebih ringan karena biasanya sesuatu yang dicopas bukanlah sesuatu yang berharga mungkin sekadar Notes milik teman Facebook, postingan seseorang di forum, atau berita menarik dari sebuah web di JejaringJagadJembar.

Tapi, Copas tetap merupakan perbuatan amoral dan keji dengan tidak menghargai hak cipta dari karya orang lain.

"Ah ini bagus! Perlu di-share!",dibalik perlindungan kata-kata itulah para CopasMan menjalankan aksinya, walaupun sudah tersedia berbagai tombol bagi-pakai(share) di Facebook, Digg, Del.icio.us, dan Twitter. CopasMan tetap cuma tersenyum kecil, menganggap tombol itu tidak pernah ada dan menjalankan tiga mantera ampuh, Block, Ctrl-C, dan Ctrl-V.

Awalnya adalah huruf, huruf dirangkai menjadi kalimat, kalimat dirangkai menjadi paragraf, dan paragraf dirangkai menjadi sebuah artikel. Terkadang untuk membuat sebuah artikel penulis membutuhkan tak sedikit keringat demi merangkai kata satu-persatu, juga terkadang mereka bersedia jauh-jauh ke tempat peristiwa demi mendapat informasi. Tapi, CopasMan dengan tega dan sadar, menyalin semua ide digital itu, bahkan tanpa ekspresi sedikitpun.

Lihat! Lihatlah Notes Facebookmu, Artikel di situsmu! Apakah mereka benar-benar karyamu sendiri? Atau mereka hanyalah CopasMatters yang berupa sampah artikel kloningan dari berbagai IP address? Tulisan Copas-copas itu, bahkan walaupun bagus tetap tidak bisa menunjukkan jatidiri asli sang penulis, karena penulis hanyalah seorang CopasMan. Yang bahkan mereka belum membaca artikel asli sampai selesai, dan mendahulukan ritual Merry CopyPaste.

Berapa banyak orang yang mau membayar 90.000 rupiah untuk menonton grup band baru yang berjuang untuk bisa konser demi membawakan lagu-lagu aslinya, dibandingkan dengan tiket seharga 100.000 rupiah untuk menonton, band lokal, sekali lagi band lokal, yang membawakan lagu-lagu dari PeterPan, KangenBand yang sudah terkenal? Anda semua tahu jawabannya, mereka Copas, tapi mereka -tidak menang-, mereka cuma beruntung.

Sekali lagi, Copas tidak menunjukkan karakter, mereka menujukkan karakter, tapi karakter seorang peniru. Seseorang yang senang euforia sesaat, saat dimana dirinya menulis artikel Copas, membaginya ke orang lain, dan orang lain ikut-ikutan membahas artikel Copas itu bersama sang CopasMan! Setelah euforia sesaat itu hilang, mereka meninggalkan artikel tersebut begitu saja, di Notes, di Website, di Blog. Karena tidak menulis sendiri mereka jadi tidak mempunyai kesan atas artikel itu, melainkan cuma kesenangan sesaat yang cepat habis, dan membuat mereka ingin segera melakukan aksinya lagi. Hail CopasMan!

Kaum ini haus akan validasi, haus akan pengakuan orang lain atas dirinya. Sebenarnya artikel para CopasMan bagus, cuma mereka tidak percaya diri. Sehingga CopasMan cenderung mencari artikel, ide, karya, dan bahkan LINK, yang sudah terkenal, dan kemudian membagi-pakai ke orang lain. Mereka senang melihat orang lain mengetahui sesuatu setelah dirinya, atau berkat dirnya orang lain tahu sesuatu itu.

Penulisan sumber tidak banyak membantu, Detik.Com, Mashable, VivaNews, Kompas.com, link, originally posted by. Semua itu hanyalah pembenaran dari apa yang mereka lakukan, dan pembuktian atas artikel mereka yang dari auranya sudah aura Copas. Adakalanya CopasMan tidak menuliskan sumber, reader/seer yang teliti akan mencoba bertanya,"Iki ndak gawe dhewe?" Ditanya seperti itu, CopasMan cuma tersenyum kecil, melihat status pengomentar yang 'Single', kemudian tertawa terbahak-bahak.

Adakalanya juga mereka menunggu dahulu komentar tersebut sampai banyak, kemudian membeli rokok di warung, mengcopas berbagai artikel lain, dan membaginya ke orang yang sama. CopasMan biasa menjawab dengan alih-alih:

"Ini copas dari mana gitu lupa url nya"
"Copas dumz, gaya bahasanya bukan gaya bahasa gw"
"Yoi, yang penting menarik kan?"
"Gw cuman share artikel(copas) yang menurut gw menarik"

Aaarrrrghh! Be Creative Man!

CopasMan merupakan turunan dari CopyMan, jika CopyMan mengcopy sesuatu untuk dirinya sendiri, CopasMan cenderung mengcopy sesuatu untuk orang lain, tetapi ujung-ujungnya untuk dirinya sendiri juga. Lalu, gimana solusinya jika ingin berbagai-pakai sesuatu ke orang lain tanpa Copas? Ada banyak cara yang lebih baik.

Diantaranya adalah REMAKER, menulis ulang dengan bahasa sendiri, kadang REMAKER yang baik tetap menyertakan sumber artikel/ide asli, kemudian REVIEWER, mereview bacaan atau kejadian atau barang, beberapa paragraf memang Copas tapi REVIEWER menuliskan pendapat atau opininya sendiri, seakan-akan dia membahas ulang kembali karya tersebut, kemudian TRACKBACKER, berupa kesimpulan singkat dari artikel asli, yang mana ketika reader/seer ingin membaca lengkap artikel itu mereka harus menuju ke sumber aslinya sendiri, dan yang terakhir mungkin menggunakan tombol bagi-pakai yang ada.

Sekali lagi, CopasMan ada di sekitar kita. Mereka banyak, dan merupakan bagian dari tatanan sosial di kehidupan dan budaya bermasyarakat kita. CopasMan menjelma menjadi siapapun yang menurut mereka pantas ditiru dan idenya pantas di Copas. Orang yang ditiru boleh senang karena mereka menjadi TRENDSETTER. Namun adakalanya CopasMan dan TrendsetMan adalah orang yang sama. Itulah yang disebut konspirasi. Konspirasi itu ada, di berbagai bidang dan di berbagai tempat.

-twoh-

orang tiruan




Tutorial Belajar Android