TWOH's Engineering

TWOH's Engineering
belajar tutorial android dan java

Thursday, March 11, 2010

Kisah Seorang Mahasiswa dan Penjual Makanan

Dalam beberapa hari terakhir ini, saya menemukan beberapa orang yang baik. Mereka benar-benar baik hati.




Sore itu, saya dalam perjalanan menuju kampus ketika tiba-tiba perut terasa lapar. Langsung saja saya mampir ke sebuah warung makan di dekat situ. Ketika sampai di dalam, ibu pemilik warung berkata,“Lauknya tinggal ini aja dek, gimana gak apa apa?” Memang di warung itu terlihat hanya ada sedikit lauk pauk, sebenarnya saya bisa memilih warung yang lain, tapi entah kenapa saya memilih untuk makan di sana.

Ketika saya sedang makan, tiba tiba seorang mahasiswa datang ke warung itu. Kelihatannya usianya hampir sebaya dengan saya. Ibu pemilik warung juga berkata hal yang sama padanya, namun sama seperti saya, dia memilih untuk makan di sini.

Sembari makan, saya mendengarkan percakapan antara, mahasiswa itu dengan ibu pemilik warung. Mahasiswa itu memesan makanan untuk dibawa pulang dan bertanya,“Kalau ini jadi berapa harganya bu?” Si penjual pun berkata kalau harganya 3500.

Mahasiswa itu lantas membatalkan pesanan dan memilih lauk yang lain. Ibu penjual yang ramah kemudian bertanya, “kenapa nggak jadi dek?” Dan mahasiswa itu menjawab, kalau, uangnya hanya 3000 rupiah, atau kurang Rp 500.

Mendengar hal itu, sang penjual pun segera berkata, “Ya udah dek, ninggal lima ratus nggak apa-apa, ini juga sudah mau tutup.”

Namun mahasiswa itu dengan santun menolak tawaran ibu tersebut, dengan alasan takut lupa. Sang penjual yang baik lalu berkata,“Tidak apa-apa atuh dek. Lagian si adek juga kan sering makan di sini.” Mahasiswa itu masih tetap tidak mau berhutang di situ, hingga ibu tersebut merasa tidak enak dan berkata,“Udah dek nggak apa apa. Bener. Adek kayak sama siapa aja, nanti kalau lupa ya ibu yang ingetin.”

Biarpun begitu, si mahasiswa tetap menolak tawaran ibu itu dengan halus, dan memilih menu lain yang harganya 2500 rupiah.

Setelah dibungkus, mahasiswa itu lalu membayar dengan uang 3000 yang dia miliki. Saat hendak mencari uang kembalian, si ibu penjual ternyata tidak mempunyai uang 500 rupiah.

Dan apa yang terjadi? Mahasiswa itu langsung berkta,"Ya udah nggak apa-apa bu. 500 nya ninggal disini saja."

Tentu saja sang penjual merasa terharu dengan kebaikannya. Dan mahasiswa itu pun diberi lauk tambahan yang harganya melebihi uang kembalian 500 rupiah.

Selama ini mungkin kita terus-terusan menerima kebaikan dari orang lain. Alangkah baiknya kalau kita berpikir, "Apa kebaikan yang sudah kita perbuat untuk orang lain?"

Seperti halnya dengan rahmat takterhingga yang diberikan Allah SWT kepada kita. Apapun keadaan kita, kita harus mensyukurinya. Karena di balik itu semua tentunya ada hikmah yang telah Allah SWT rencanakan untuk kita.



Twoh




Tutorial Belajar Android