Sembari menunggu saat masuk kuliah, saya mengunjungi Borobudur International Festival (BIF), yang diselenggarakan tanggal 16 - 20 Juli 2009 di Borobudur Complex, Magelang.Festival berskala internasional yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali ini menampilkan berbagai macam pertunjukan seni, seperti tari-tarian, pameran
seni rupa, pentas musik, peragaan busana dari berbagai negara dan juga dari beberapa daerah di Indonesia. Semua pertunjukan seni tersebut ditampilkan pada panggung yang megah dan tata lampu yang menawan dengan latar belakang Candi Borobudur. Tidak hanya itu, di sisi kanan dan kiri panggung juga tersedia hall untuk memamerkan kerajinan seni dari berbagai propinsi di Indonesia. Saat saya mencoba masuk ke dalam hall itu, suasana tampak ramai sekali dengan banyak pengunjung dari berbagai daerah, ada juga beberapa turis yang berpakaian batik tampak antusias melihat-lihat berbagai kerajinan daerah yang dipajang di sana.
Kegiatan saya di hari pertama adalah mengunjungi pameran seni rupa ruang terbuka Sang Raja, yang diselenggarakan di lapangan dekat Princess Manohara Resort, di sana banyak dipajang lukisan-lukisan dan instalasi-instalasi seni. Salah satu lukisan yang membuat saya tertarik adalah lukisan, "The Power of Laugh" karya Yogi Setiawan. Lukisan itu bergambar seorang biksu yang lagi ketawa dengan latar belakang Candi Borobudur, saya pikir siapapun yang melihat lukisan itu pasti akan tertawa, sesuai dengan judulnya.. haha
Di hari-hari selanjutnya, saya menikmati pertunjukan-pertunjukan seni di dalam panggung BIF. Seperti permainan alat musik tradisional China oleh NanFeng, tari Kipas dari Korea, tarian dari Thailand, tidak lupa dari Indonesia juga ada tarian Lima Gunung, tarian yang menceritakan penobatan seorang kepala suku dari Papua, dan sebagainya. Ada juga pertunjukan Jazz dari kota Sola. Di hari terakhir ada pementasan paduan suara yang pesertanya berasal dari berbagai negara seperti, Belanda, Australia, Jepang, Jerman, yang menamakan grupnya sebagai Sukarelawan Penjaga Candi kalau saya tidak salah.. hehe. Grup paduan suara itu menyanyikan sebuah lagu dalam bahasa Indonesia dan Inggris, isinya kurang lebih tentang amanat agar kita menjaga warisan budaya dan menyerukan perdamaian untuk seluruh negara di dunia. Indah sekali. Penutupan dihadiri juga oleh Gubernur Jawa Tengah.
BIF kali ini walaupun tidak seramai BIF sebelumnya di tahun 2003, tetapi semua acara tetap berjalan dengan baik dan lancar. Pengunjung baik lokal maupun manca juga banyak berdatangan. Cuma, beberapa fasilitas sedikit terabaikan seperti toilet yang tidak diberi lampu sehingga gelap di malam hari.
Saat melihat candi Borobudur, nampak bahwa bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa yang maju di masa lalu, bahkan keagungannya masih terasa sampai sekarang. Jika pada masa lampau saja Indonesia bisa membangun mahakarya semegah itu, seharusnya di era millenium ini Indonesia juga sanggup untuk melakukan hal yang sama. Mari kita bersama-sama berkerja keras untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik!